Tirai Keduapuluhtujuh: Perasaan Bersalah

1162 Kata

Muna duduk di kantin kantor, dengan wajah yang terlihat muram dan kedua alisnya menyatu, seolah sedang memikirkan sesuatu yang berat. Di kursi depannya, Hana duduk, memperhatikan Muna dengan penasaran. Suasana di kantin cukup ramai, tapi Muna tampaknya tenggelam dalam pikirannya sendiri. "Muna... Kamu baik-baik saja? Masih kepikiran soal Raisa, ya?" Muna tersadar dari lamunannya, menoleh ke arah Hana, menarik nafas panjang dan mengangguk pelan. "Iya, Hana... Aku masih kepikiran. Rasanya... semua jadi semakin rumit." Hana menghela nafas, mencoba memahami perasaan Muna. Ia meletakkan sendoknya, dan tatapan matanya berubah menjadi serius. "Muna, kamu tidak perlu memikirkan itu terus. Apa yang terjadi di rumah sakit semalam bukan salahmu, kan? Itu semua karena Dimas... Dimas yang terlalu

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN