11 - Tinggalkan Suamiku

1613 Kata
Selamat Membaca Selamat Membaca (POV Leo) "Silahkan duduk," ucap Salma lembut, dia menatapku dengan kesal. Aku tau itu, Salma pasti tidak suka melihat kedatanganku bersama dengan Fira. "Iya terima kasih." Fira menjawab dengan ketus. Rasanya hatiku mulai ketar ketir melihat raut suram dari isteriku itu. Semoga saja tak ada keributan di sini. Aku duduk di samping Fira, tepat berhadapan dengan Salma. "Langsung saja mas!" Fira menatapku tajam dengan nada ketus. "Sebenarnya ini ada apa ya mbak?" Salma bertanya dengan lembutnya. Bibirnya tersenyum, aku yakin itu adalah senyuman terpaksa. "Ada hubungan apa antara kamu dengan suami ku?" tanya Fira to the point. Aku terkejut mendengar nada bicara Fira yang ketus dan lantang. Kugenggam tangan Fira erat. "Biar aku yang bicara, tolong jangan buat keributan. Malu di dengar tetangga," ucapku lirih. "Heh, masih punya malu rupanya." Fira semakin ketus dengan tawa sinisnya. Selama pernikahan, belum pernah Fira bersikap seperti itu. Sepertinya, rasa sakit hatinya sangat besar. Maapkan aku Fira, ucapku dalam hati. Salma menatapku dalam. Lalu menatap Fira dengan tajam. "Apa maksudnya ini?" tanya Salma dengan nada tak suka nya. "Halah jangan sok gak tau apa - apa kamu! Kamu itu kan PELAKOR!" Aku semakin getir melihat raut wajah dua perempuan yang mengisi relung terdalam di hatiku ini. Kutatatap wajah Salma, dia terlihat marah mendengar perkataan Fira. Salma memanglah orang yang mudah terpancing emosi, mudah marah dan sedikit manja. "Jangan ngaco kamu! Ini rumah ku berani - beraninya kamu hina aku!" Salma berdiri dan menunjuk wajah Fira, dia berkata dengan suara yang keras dan ketus. "Oh, PELAKOR belum mau ngaku nih ceritanya!" Fira tersenyum sinis dengan menatap Salma. Aku hanya diam terpaku melihat pertengkaran dua wanita itu. "Aku bukan PELAKOR! Mas Leo memang pacarku sejak dulu, hanya saja kamu yang merebutnya dulu! Sehingga dia menikah dengan mu!" Aku bisa melihat Salma emosi. "Oh, begitu ya! Jadi ceritanya mantan pacar mau ngelakor! Hahah!" Prok Prok Prok Fira bicara santai di iringi tawa, sambil tepuk tangan. Aku menggusar wajahku dengan kasar, melihat pertengkaran mereka. "Dasar wanita buluk! Dengar ya, Mas Leo sudah bosan padamu! Dia lebih memilihku karena aku lebih cantik darimu! Ngaca dong!" Tidak kupungkuri Salma memang lebih cantik dari Fira. Tapi, Fira lebih manis dan menarik di banding Salma. Terlebih kepribadiannya yang membuat aku lebih jatuh cinta padanya, dia pribadi yang tenang, pedulian dan perhatian. Lihat saja, aku sudah ketahuan selingkuh tapi dia masih bisa bersikap tenang dan tak memukuliku atau melaporkan aku kepada orang tuaku! Hanya saja, kesalahan ku memang. Aku tergoda Salma mantan pacar ku masa SMA yang kini sudah jadi janda itu. Hah, aku memang b******k! Yang tak bisa menahan nafsu ku! Salma tertawa puas setelah mengejek Fira. Fira memasang muka masam nya. "Pelakor mah gitu, suka kepedean!" Fira tersenyum sinis, matanya melirik kearah Leo. "Tolong hentikan pertengkaran kalian." Leo berkata dengan tegas. Matanya menatap dua wanita cantik yang ada di depan nya dengan tajam. "Duduklah lagi!" pinta Leo dengan gusar. Salma dan Fira pun duduk kembali di tempat duduknya semula. "Salma, sebenarnya tujuan kedatangan ku kemari untuk bicara sesuatu yang sangat penting." Leo berkata dengan suara yang lirih. Matanya menatap Salma sendu dan tidak tega. Fira hanya menatap Salma dengan tajam. Tak ada senyuman di bibirnya sama sekali. "Mas jangan bilang kamu mau ninggalin aku." Terdengar Salma berkata dengan pelan. Matanya menatap Leo penuh cemas. "Huuuuh, ma maaf Salma." Leo menundukkan kepalanya, tak sanggup melihat kesedihan Salma. "Kamu bohong kan mas?" Salma tak percaya dengan apa yang di dengar nya barusan. "Tapi ini kenyataan nya Salma." Leo menatap Salma sendu, dadanya terasa sesak. Mengambil keputusan ini ternyata terasa berat juga baginya. Tadinya, dia memang berniat meninggalkan Salma secara perlahan. Bukan dengan cara seperti ini. Kalau begini pasti Salma sangat sakit hati. Fira hanya tersenyum sinis. Dia menatap kearah Leo lalu Salma. "Aku tak yakin kalau mas Leo benar-benar akan meninggalkan Salma! Bisa saja dia bohong!" Dalam hati Fira, dia ragu. "Heh, aku tau isterimu ini pasti yang menekan mu bukan?" Tanpa tau malunya Salma pindah duduk di samping Leo. Bahkan, Salma memeluk erat Leo sambil berderai air mata. Leo segera menjauhkan tubuh Salma dan mengurai pelukannya. Fira geram melihatnya! "TINGGALKAN SUAMI KU!" Teriak Fira menggema di seluruh ruangan itu. Leo menegang, dengan segera berdiri dan memeluk Fira. Tak mau ada keributan, apalagi sampai di dengar tetangga. "Aku tidak mau!" jawab Salma tak kalah sengitnya. "Dasar tidak tau malu kamu!" Fira semakin geram. "Mas Leo! Kenapa kamu diam saja! Setelah semalaman kamu bercinta dengan ku! Bukankah kamu begitu menikmati nya dan merasa sangat puas! Bahkan sampai tiga ronde kita bercinta!" Teriak Salma dengan sinis nya, matanya menatap tajam ke arah Fira. Dan bibirnya menyeringai puas, melihat wajah merah padam tanda amarah milik Fira. Sekuat tenaga, Fira mencoba menenangkan diri dan hatinya. Nyatanya, dia kalah setelah mendengar perkataan menyakitkan dari Salma. Dia menginjak kaki Leo hingga Leo meringis kesakitan dan melepaskan pelukannya. Fira segera menghampiri Salma dan menjambak rambutnya kuat! "Dasar pelakor kamu!" teriak Fira. "Arghhhh, tolong! tolong aku mas!" Salma berteriak, dia tak bisa melawan karena posisinya tidak menguntungkan. Dia tersungkur di kursi dengan Fira yang sudah menindih tubuhnya dan menjambaknya kuat. Leo dengan sigap menarik Fira dan melerainya. Hal itu membuat Salma puas, merasa ada kesempatan, Salma menampar pipi Fira yang tangan nya sedang di pegang Leo. "Salma hentikan!" Leo terkejut dengan apa yang Salma lakukan. Otomatis, Fira bisa menduga kalau dia sedang sengaja agar Salma bisa memukulinya. Dan benar dugaan Leo! "Tega kamu mas! Kamu dan selingkuhan mu itu sekongkol menyiksaku!" Fira geram dengan air mata yang berderai menahan sakit di pipi akibat empat kali tamparan dari Salma. Dan sakit hati, karena merasa suaminya sengaja memeganginya saat wanita pelakor itu menamparnya. Namun, dia salah paham. Leo tak bermaksud seperti itu. "Sayang, gak seperti itu!" pekik Leo dengan rasa bersalah nya. "Ada apa ini!" Terdengar suara seorang pria dari ambang pintu. Sontak Leo, Fira dan Salma menoleh. "Pak pak RT," suara Salma terbata. Tampak seorang pria paruh baya, dan tiga orang perempuan seusianya berdiri di ambang pintu. "Tadi Bu Nia mendengar adanya keributan dari rumah ini, dia melaporkan nya pada saya," ujar Pak RT. "Dan sepertinya itu benar, karena saya sudah melihatnya langsung." Pak RT berkata tegas. Pak RT dan beberapa orang ibu itu pun masuk. "Ayo kita selesaikan secara damai dan baik-baik," ucap Pak RT. Semua sudah duduk di kursi. "Mbak Salma ada apa sebenarnya ini?" Tanya pak RT kepada Salma. Tiga orang ibu-ibu tetangga Salma pun saling berbisik menduga-duga. "Dia datang kesini membuat keributan, memaki dan menghina saya tentu saja saya marah!" Salma menunjuk Fira dengan geram. "Bahkan dia menjambak saya!" Salma berkata dengan lantang dan ketus nya. "Aku gak akan seperti itu kalau kamu gak selingkuh dengan suamiku! Dasar PELAKOR!" Fira langsung menjawabnya dengan sewot. Salma tak bisa berkutik mendengar perkataan Fira, mukanya merah padam antara malu dan marah. "Ya ampun Mbak Salma kok tega sih jadi pelakor, ngerusak rumah tangga orang lain." ucap salah satu tetangga Salma itu. "Itu juga mas nya, mentang-mentang ganteng, berani selingkuh dari isterinya." Cibir ibu yang lain. "Isterinya juga cantik, kok di selingkuhi segala." Ibu lainnya menimpali. "Hem, udah-udah ibu-ibu!" Pak RT menghentikan cibiran para ibu - ibu itu. Fira tersenyum mendengar cibiran ibu-ibu itu. Sedangkan Salma dan Leo sudah merah padam karena malu. "Jadi bagaimana mas, kamu seharusnya jangan main api. Jika sudah begini kan dua wanita yang tersakiti, terutama isteri nya mas." Pak RT menatap Leo. "Saya sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan saya dengan Salma, tapi dia tidak mau." Leo meyakinkan semua yang ada di ruangan ini. "Aduh duh mbak Salma kok gak tau malu sih!" Cibir salah satu ibu. "Ck ck, bener-bener deh si Salma ini!" Ibu lain nya berdecih kesal. "Kian tidak tau apa - apa! Gak ngerti perasaan ku! Aku itu cinta banget sama mas Leo!" Salma berkata dengan berapi-api. Fira mengepalkan tangannya geram, namun tetap berusaha tenang. Leo menggenggam tangan Fira erat. "Maaf kan aku Salma, di depan pak RT dan ibu-ibu yang ada di sini aku menyatakan memutuskan mu hari ini," ucap Leo yakin. "Kita akhiri hubungan kita yang sudah salah sejak awal, kita anggap gak pernah ketemu dan lupakan aku!" lanjut Leo dengan pelan. Terlihat raut gelisah dari wajah Leo saat bicara, sepertinya dia masih belum sepenuhnya rela berpisah dengan Salma selingkuhannya itu. "Aku tak mau mas, aku terlanjur sayang sama kamu. Hik hik." Salma terisak, dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Leo menatapnya sendu, tangan nya masih menggenggam jemari tangan Fira istrinya. "Mas," ucap Fira pelan. Leo menoleh, menatap manik mata istrinya yang berair. "Maafkan mas, ya." Leo merengkuh bahu Fira erat. Fira bisa merasakan penyesalan dari suaminya itu. "Semoga saja kamu mengerti Salma, mas Leo adalah suami ku dan ayah dari Tiara puteri ku!" Fira berkata dengan tegas. "Tinggal kan suamiku, carilah pria lain yang singgel. Kamu cantik, aku yakin kamu bisa menemukan pria lainnya," lanjut Fira di dalam dekapan Leo. "Kamu mudah bicara begitu, karena tidak dalam posisiku! Coba kamu dalam posisiku!" Salma berkata dengan marah. Matanya menatap nyalang kearah Fira. Leo sampai terkejut dengan perkataan Salma. "Fira jauh lebih sakit dari dirimu Salma!" Terdengar suara Leo menggema dengan lantangnya, marah atas perkataan Salma. "...." Salma langsung terdiam mendengar perkataan Leo. "Sudah, sudah," ucap pak RT. " Sebaiknya kamu meninggalkan mas ini Salma, biarkan hidup rumah tangganya tenang. Kamu carilah pria lajang lainnya." lanjut pak RT dengan tegas. "Sebelumnya, saya minta maaf atas kelakuan mbak Salma. Sekarang sebaiknya kalian berdua pulang saja." Pak RT menatap Fira dan Leo. "Baik pak. Kalau begitu kami pamit." Leo berkata dengan sopan, dia pamit kepada semua yang ada di dalam rumah Salma. Leo menggenggam tangan Fira membawanya keluar. Baru sampai teras, Salma mengejar dan memeluk Leo dari belakang. "Mas Leooo!" Teriak Salma, sambil memeluk Leo dari belakang, membuat genggaman tangan Leo kepada Fira terlepas.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN