Tertampar Kenyataan

2214 Kata

“Wah. Senang sekali melihatmu kembali berkumpul bersama kami, Bro,” kata Levo menepuk pundak Julion yang kini menikmati musik melow yang terdengar, biasanya musik keras akan diputar dimalam hari, karena hari masih sore, jadi lagu yang diputar adalah lagu yang musiknya lebih lembut dan menenangkan. “Jika melihat wajahmu, sepertinya kamu sedang tidak baik-baik saja,” sambung Erick. “Benar. Aku sebenarnya ingin mengatakan itu,” sambung Xiu. “Ada apa, Jul? Ada yang bisa kita bantu?” tanya Agnes membuat Julion menggelengkan kepala. “Limbas mana?” tanya Julion. “Dia masih kerja jam begini, kemungkinan akan berkumpul malam hari,” jawab Xiu. “Sepertinya Limbas menemukan jati dirinya,” kekeh Erick. Semuanya tertawa, kecuali Julion yang terlihat biasa saja. “Tumben kamu menelpon kami,” kata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN