BERKENALAN DENGAN BADAI

1109 Kata
Orang tua Ahilya Haris juga tak percaya ternyata putrinya bertindak sangat buruk seperti itu malah main dengan orang lain sehingga bisa hamil. Awalnya mereka juga tidak mengira sama sekali mereka pikir itu adalah memang anak Keenan. Tapi setelah kenyataan sekarang terbukti bahwa Keenan tidak bisa membuahi siapa pun sebab dia mandul, juga hasil test DNA membuktikan bayi itu bukan anaknya Keenan mereka pulang dengan wajah sangat malu. Ahilya telah menikam mereka. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Ini rupanya yang membuat suster minta sampel darah aku saat bayi baru lahir. Ternyata itu adalah permintaan Kayshilla, karena dia sudah tahu aku mandul!” “Bagaimana mungkin aku bisa membuahi Ahilya? Kayshilla sudah tahu aku mandul sejak dua tahun lalu. Tentu saja dia langsung bergerak cepat untuk membuat test DNA aku dengan bayi tersebut. Sungguh aku tak percaya selama ini dia diam saja ditekan dibilang mandul dan tak bisa punya anak. Padahal aku yang mandul. Sungguh aku tak percaya,” Keenan menangis, bukan karena baru mendengar mamanya meninggal, dia benar-benar tidak habis pikir mengapa nasibnya demikian buruk. Sungguh Keenan tidak percaya dia menjadi korban dari ambisi ibunya dan sekarang ibunya meninggal di pesta aqiqah yang jadi tonggak sejarah keluarga Mulay dan Otto. Sekarang tenda buat tamu aqiqah akan menjadi tenda berkabung meninggalnya sang Ibu. Besok acaranya malah akan ada penguburan sang mama. Sungguh ironis. Benar-benar tak disangka ternyata perbuatan Alyssa malah menjadikan boomerang buat dirinya sendiri. Mamanya yang terlalu berambisi punya cucu sampai menyakiti hati Kayshilla, tanpa pikir panjang langsung menyuruh Keenan menikahi anak sahabatnya, sekarang akhirnya kena sial, malu sehingga membuat dia tak kuat ketika mendapati fakta bahwa bayi yang sangat dia bangga-banggakan adalah bukan cucu kandungnya. Alyssa bahkan mendapat kenyataan kalau sang anak mandul. Pukulan ini tak kuat diterima Alyssa. Sangat disayangkan ambisi yang membawa korban nyawanya sendiri. Semua tentu saja tidak bisa menyalakan Kayshilla. Bukan Kayshilla yang bersalah memberikan fakta tersebut. Tapi ambisi Alyssa yang kelewatan. Dia menghancurkan rumah tangga Kayshilla jadi kalau sekarang dia mendapat hukum karma seperti itu ya wajar, walau banyak yang bilang keenakan dia langsung meninggal, tak terseok-seok dulu, tak sakit berdarah-darah dulu. Langsung saja meninggal. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Mengapa dia bisa membuat akta cerai secepat itu?” tanya Nagendra saat mereka kembali ke rumah, mengiringi mobil jenazah Alyssa. “Pasti sejak malam tragedi kelahiran bayi alien itu, Kay langsung mengurus dengan pengacaranya Pa.” “Malam itu aku juga diminta sampel darah katanya untuk di-test apakah cocok dengan anak tersebut karena anak tersebut kan waktu itu belum kuat paru-parunya. Jadi untuk antisipasi.” “Ternyata darah itulah yang dikirim oleh Kayshilla ke-tiga laboratorium selain laboratorium di rumah sakit tempat dia kerja. adi ada 4 hasil test, sama seperti hasil kesuburanku juga empat laboratorium.” Jadi bukan satu laboratorium agar memang benar kevalid-annya.” “Kalau test kesuburanmu, Papa lihat tanggalnya beda antara rumah sakit tempat Kay bekerja dengan tiga lab lainnya. Sepertinya awalnya Kay menerima hasil test dari rumah sakitnya, tapi kemudian dia ragu.” “Nah untuk memastikan maka Kay mengirim sample ke-tiga lab lain agar dia dapat kepastian,” ujar Nagendra. “Jujur aku malah tak memperhatikan tanggal periksaan Pa.” “Aku hanya berpikir dia bertahan dikatain mandul sama Mama, pasti dia akan cari solusi agar kami bisa punya anak. Eh dapat kenyataan mama cari solusi di luar dia. Jadi dia sangat marah padaku,” Keenan benar-benar tak percaya, kinta tulusnya pada Kayshilla harus hancur seperti ini gara-gara ambisi mamanya. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Dokter Kayshilla,” sapa seorang perempuan cantik yang sedang hamil. “Hai, saya ingat Anda pasien saya, tapi saya lupa namanya,” jawab Kayshilla, karena memang kebanyakan pasien yang dia pegang di rumah sakit. “Saya Pavita Zohar Dokter,” jawab perempuan cantik bernama Pavita itu. “Ah iya Nyonya Pavita, saya ingat betul. Anda sedang apa di sini? Apa juga ikut beli kavling?” tanya Kayshilla. “Tidak Dokter. Saya sedang menemani suami. Kebetulan dia baru merintis usaha developer kecil ini. Sebenarnya dia punya perusahaan dari orang tua saya, tapi dia lebih menyukai bidang yang dia kuasai yaitu developer. Jadi lahan ini lahan milik suami saya. Dia sedang menangani konsumen lain,” jelas Pavita. “Oh seperti itu,” kata Kayshilla. “Kalau Dokter pasti mau beli, apa sudah memilih lokasi atau bagaimana?” tanya Pavita. “Tiga hari lalu saya ke sini bertemu dengan marketingnya dan saya masih bingung dengan lokasi yang ingin saya ambil. Tapi waktu itu saya sudah memberitahu akan ambil yang di HOOK ( Tanah hook adalah lahan kosong atau kavling yang berada di sudut perumahan, biasanya di persimpangan atau tikungan jalan. Posisi tanah hook memiliki beberapa karakteristik, yaitu: terdiri dari dua bidang kavling yang disatukan, memiliki dua sisi yang tidak berbatasan dengan tanah kavling lain, Luas dan lega, memiliki dua muka ), tapi saya juga minta tambahan di tanah belakang. Kebetulan marketingnya waktu itu bisa memberikan janji kalau hari ini saya memberi kepastian dia akan berikan tiga tanah itu untuk saya.” “Tanah itu semua atau sebagian akan dia lepas kalau siang ini saya tidak memberi kepastian. Dia akan memberikan untuk konsumen lain dan saat ini saya akan ambil tanah tersebut,” kata Kayshilla. Dia memang ingin tanah super luas. “Oh begitu, silakan saja Dokter. Tapi enggak apa-apa sambil menunggu marketingnya kita ngobrol di sini kan?” kata Pavita ramah. “Abang kenalkan ini Dokter yang menangani kehamilanku dan Dokter Kayshilla ini suami saya dia yang memiliki lahan ini,” ucap Pavita saat seorang lelaki lewat di depan mereka tanpa menoleh dan ditarik tangannya oleh Pavita. “Oh,” kata Kayshilla. Dia pun berdiri untuk berjabat tangan dengan suami dari Nyonya Pavita Zohar tadi. “Hmm,” ucap Badai Prakalang Sanggara. Dia menatap Kayshilla tajam. “Kayshilla,” ucap Kayshilla ramah sambil mengulurkan tangannya. “Eh, Badai,” jawab lelaki tersebut dengan gagap. Entah mengapa. Kayshilla baru sekali ini melihat Badai suami dari Pavita. Selama konsultasi kehamilan pasiennya itu tak pernah diantar oleh suaminya. Bahkan beberapa kali Kayshilla minta agar bertemu dengan suaminya karena ada yang harus disampaikan pada pasangan pasiennya, tapi Pavita tidak pernnah membawanya. Entah mengapa dan dari reaksi saat diperkenalkan tadi terlihat kalau suami Pavita ini terlalu acuh atau tak peduli pada Pavita. Terkesan sepertinya Pavita adalah beban buat dia. Itu kesimpulan Kayshilla walau hanya melihat selintas. “Ada yang bisa saya bantu Bu atau saya harus panggil Ibu Dokter?” tanya Badai. “Tidak apa Pak. Saya tunggu marketingnya saja. Tapi kalau Bapak bisa menghandle lihat file saja. Saya tiga hari lalu sudah memesan kavling yang di hook, tapi saya minta ada tambahan tanah di belakang. Jadi tidak hanya kavling hook yang ingin saya beli. Tapi tanah belakang juga ingin saya beli, sehingga saya punya lahan cukup luas,” ujar Kayshilla.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN