Kern sudah terjaga lebih dulu, pria itu sekali lagi merasakan kenyamanan dalam tidurnya seperti malam-malam sebelumnya jika dia tidur bersama Jeslyn dan memeluk wanita itu. Entah sejak kapan dirinya merasakan itu, Kern juga tidak begitu menyadarinya.
Pria itu lalu meregangkan pelukannya, tidak benar-benar melepaskan Jeslyn dalam rengkuhannya. Melihat bagaimana Jeslyn yang terlihat begitu damai dalam tidurnya membuat Kern tersenyum, entah bagaimana kini hatinya semakin menang, berhasil membuatnya merasa kalah dari seorang Jeslyn sekali lagi. Tapi, kekalahannya kali ini, entah mengapa membuatnya merasa lebih senang, hatinya lebih ringan dan pelan-pelan gelisah itu menghilang walau rasa tidak pantas meminta maaf itu masih ia rasakan.
Kern lalu kembali mendekap Jeslyn, mengecup kenin
