"Pak Aksa tidak harus mengantarkan saya ke Klinik. Saya tahu kalau Bapak ini sangat sibuk." Jana tahu kalau Aksa itu sangat baik dan juga pengertian. Namun bukan berarti ia bisa memanfaatkan semua kebaikan itu. Justru Jana harus sadar diri dan menjaga sikapnya agar tidak keterlaluan. "Saya sibuk, tapi masih bisa mengantarkan kamu, Miss secret. Kamu enggak bisa menolak saya." Jana merapatkan sepasang bibirnya. "Terima kasih, Pak." Aksa membalas senyuman perempuan itu seraya ia menyalakan mobilnya. "Bagaimana sidang kamu, apakah berjalan dengan lancar?" tanya Aksa. "Iya, Pak, semuanya berjalan dengan lancar." "Dan kamu sekarang sudah merasa bebas?" sindir Aksa, dan hal itu membuat Jana terkekeh pelan. "Enggak kaya gitu juga lah, Pak." sahut Jana. "Lah, iyakan? selama ini kamu te