Kesadaran Sela.

1527 Kata

"Jangan katakan pada ibu dan ayah. Kalau sampai itu terjadi, maka kamu akan menyesal," suara Ardan terdengar selembut bisikan angin di malam yang sunyi, namun di balik kelembutan itu tersembunyi ancaman yang tajam, seperti duri yang bersembunyi di balik kelopak mawar. Tatapannya yang terlihat ramah, dibingkai oleh senyuman yang menawan, hanya menambah nuansa kelicikan yang berusaha dia sembunyikan. "Kamu tahu ayah dan ibu sedang enggak baik-baik saja. Kamu harus menjaga perasaan mereka, agar mereka tetap tenang dan bahagia," lanjutnya dengan nada yang seolah-olah merayu, tapi sebenarnya seperti jerat yang siap membelit. Sela terdiam, menatap Rayyan—atau Ardan, begitulah ia dikenal di luar sana—dengan sorot mata yang dipenuhi oleh campuran kebingungan dan ketakutan. Suara di dalam hatinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN