Kehadiran Aksa membuat Shaka bingung, karena laki laki itu langsung duduk di sampingnya Jana. "Kamu enggak sibuk, sa?" tanya Shaka. Laki laki itu sudah membayangkan makan siang hanya berduaan saja dengan Jana. Namun hasilnya malah direcoki oleh Aksa. Memang sahabatnya itu tidak bisa melihatnya bahagia. "Kamu sendiri, memangnya enggak sibuk? yang aku tahu seorang desainer kaya kamu itu banyak sekali pekerjaannya." sinis Aksa. "Oh, aku kan desainer. Aku bisa mengatur pekerjaan ku sesuka ku. Karena akulah bosnya." kekeh Shaka dengan bangga, membuat Aksa memutar kedua bola mata menawan itu dengan jengah. "Mmm ... saya sepertinya enggak akan lama di sini. Setelah makan siang, saya harus segera kembali ke rumah sakit. Ibu saya pasti dengan menunggu di sana." "Aku akan menganta--" "K