17. Sorry Afrain.

911 Kata
Dua minggu kemudian.... Bunga menikmati secangkir teh hangat dipagi hari yang dingin. Yorkshire memang selalu dingin ditambah dengan saat ini sedang turun salju. Bunga menghidupkan televisi untuk melihat berita. Dia membesarkan volume tv karena melihat wajah Afrain disana. Pengusaha ternama dari keluarga Derson dibawa oleh pihak kepolisian atas tuduhan pelecahan pada mantan karyawannya dan polisi _____ Bunga tidak sanggup untuk mendengar kelanjutan berita tersebut dia mematikan televisi dan berniat menelpon Afrain. Namun sebelum dia menelpon bel rumahnya berbunyi, Bunga berharap itu Afrain dan berita itu hanya kesalahpahaman saja. Wajah Bunga semakin tegang saat yang datang adalah Akira dan Azka__suaminya. "Hai Bunga, boleh kami masuk?" tanya Akira dengan senyuman. "Ya silahkan." Bunga mempersilahkan Akira dan Azka masuk. Saat Azka mengambil tempat di sofa, Akira berdiri menghampiri Bunga. "Kau sudah mendengar beritanya ?" Bunga mengangguk menjawab pertanyaan Akira. "Kami kesini diminta Afrain untuk membawamu kesana. Dia membutuhkanmu." "Lalu apakah berita itu benar ? Apakah wanita yang tampil di televisi itu mengandung anak Afrain?" Bunga tidak sabar ingin mendengar kebenarannya. "Charlotte memang bawahan Afrain dulu. Dia bekerja di divisi keuangan salah satu kantor cabang Derson. Tapi Afrain mengatakan mereka berhubungan atas kemauan Charlotte juga, dan itu bukan paksaan Afrain." Bunga mundur beberapa langkah kebelakang hingga menyentuh rak buku. Azka berdiri karena dilihatnya wajah Bunga berubah pucat. Apa kali ini akan gagal lagi ? Bunga berusaha mencari udara untuk dia bernapas. Satu pertanyaan besar dalam kepalanya sedang berputar-putar dan bahkan berbisik di telinganya. "Bunga are you oke ?" "Aku baik-baik saja. Katakan saja pada Afrain aku tidak bisa ke London." "Kau tidak mempercayainya ?" Bunga menggeleng kuat lalu memegang tangan Akira. "Please Akira aku tidak bisa pergi. Afrain bisa menikahi wanita itu dan mereka bisa merawat anak mereka." Bunga bergetar lalu Akira membawa Bunga untuk duduk. Azka menarik napas kasar karena Bunga seolah mengatakan . Aku pergi , aku mengalah. "Bunga apa kau tidak percaya Afrain ?" Bunga diam dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia ragu, dan wanita itu hamil dengan kenyataan memang Afrain pernah menidurinya. "Bunga ini bukan di Indonesia. Meski benar yang dikandung Charlotte adalah anak Afrain, Afrain tidak harus menikahi Charlotte. Dia hanya perlu bertanggung jawab atas anak itu." Bunga lagi hanya mampu terdiam. "Kau tahu Bunga, Afrain pertama kalinya tergila-gila dengan wanita dan wanita itu adalah dirimu. Dia memperjuangkan perasaanya bahkan terus merebut perhatianmu agar kau melihat sesungguhnya apa yang dia rasakan untukmu. Lantas kau masih juga belum percaya hal itu ? Bahkan setelah kalian memutuskan untuk menikah ?" Bunga diam dengan semua perkataan Azka, tidakkah mereka juga melihat bagaimana Bunga bingung ? Bagaimana rasa takut hancur itu menjalar cepat dalam darahnya. Bagaimana jika Afrain kelak berubah pikiran lalu menikahi Charlotte ? Bagaimana jika untuk membuat nama baik keluarga mereka aman maka Afrain harus menikahi Charlotte ? Bagaimana jika semua hal itu terjadi ? Bagaimana jika Afrain berubah seperti Adam ? Bunga akhirnya meneteskan airmata, dia menguatkan hati untuk mundur lebih awal. Meski rasa itu sudah tumbuh, namun Bunga tahu ia belum berakar kuat dalam hati Bunga. Maka Bunga akan memangkasnya dengan cepat. "Bunga ?" panggil Akira lembut karena Bunga sepertinya tidak mendengarkan apa yang dia bicarakan. "Maaf Akira aku tidak bisa," gumamnya pelan diiringi airmata. Mereka tidak tahu apa yang sudah Bunga lewati. Mereka tidak tahu masa lalu itu menghantui Bunga. Akhirnya Azka dan Akira kembali ke London dengan berita buruk. Afrain akan lebih pusing mendengar ini daripada menghadapi kasusnya. **** Ditempat lain Afrain sedang menghirup kembali udara segar setelah satu hari terkurung di jeruju besi, atas laporan konyol yang dia terima. Pengacara keluarga mereka mendekati Afrain dengan kedua orangtuanya. Claire langsung menatap marah pada Afrain. Bukan karena Afrain bersalah, namun apa yang selama ini dia takutkan akan terjadi. "Apa kau sudah tahu kenapa aku selalu mengawasimu Afrain ?" "Mom, maafkan aku. Lagi pula aku tidak menghamilinya." "Tapi kau menidurinya." Afrain diam, dia lalu berjalan menuju pintu keluar kantor polisi. Pengacaranya memang mengeluarkan Afrain namun kasusnya masih berjalan. "Afrain kau masih dalam bebas bersyarat jadi kau tidak bisa kemanapun sesuka hatimu." Afrain berhenti dan melihat kedua orangtuanya. "Aku hanya ingin menemui Bunga Pa, aku takut dia berpikir yang macam-macam." Afrain pun pergi menggunakan taksi menuju hotel Derson. Dia sudah meminta helikopter membawanya ke Yorkshire. Bunga tidak datang menjenguknya itu berarti wanita itu marah kepadanya. Dan Afrain akan menjelaskan semua pada Bunga tanpa kebohongan sedikitpun. Namun betapa dia terkejut saat sebuah notifikasi masuk ke ponselnya dan pesan itu dari Bunga. Afrain langsung membaca pesan itu dengan cepat. Afrain maafkan aku. Aku tidak bisa melanjutkan ini semua. Meski aku akui aku mulai merasakan cinta itu. Aku tidak bisa melanjutkan ini. I'm sorry... Afrain buru-buru mendial nomor Bunga namun tidak aktif. Dia menghubungi Sandra dan saat Sandra menjawab dia langsung menanyakan Bunga. "Sandra apakah ada Bunga ? Tolong jangan tutupi apapun, dia hanya salah paham. Ini bukan seperti yang dia dengar di televisi itu." Afrain maaf tapi Bunga tidak ada disini. Aku baru ingin menelponnya tapi nomornya tidak aktif. Afrain benar-benar kacau, dia langsung mematikan sambungan telpon itu lalu kembali menelpon Bunga. Tapi sama saja, nomor Bunga tidak aktif. Afrain tiba di lantai paling atas hotel dan segera menaiki helikopternya. Dia yakin Bunga masih di Yorkshire, ini baru satu hari dari setelah dia meminta Akira dan Azka menjemput wanitanya itu. Tbc ??? Yang sudah baca ini tapi belum baca kisah Bunga sebelumnya ayo ngacung. Nah kalo belum baca kisah sebelumnya ayo baca dulu ya. Biar tau Bunga itu seperti apa dulunya. Silahkan baca di google book tapi ? judulnya Cinta dan Sujudku.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN