Sofia masuk kembali ke ruang periksa dengan mata berkaca-kaca. Perasaan lega, gembira, dan terharu melebur jadi satu. “Pak, Bu, garisnya dua.” Anita langsung berlari menghampiri Sofia dan memeluknya lalu berbisik, “Panggil gue Kakak atau Mbak, terus panggil tuh akik-akik pakai panggilan ayank kek atau apa. Jangan bikin dokter dan perawatnya curiga, Sof.” Sofia mengangguk. Nicholas yang berbahagia juga menghambur ke Sofia, memeluk serta mengecup kening gadis itu. “Makasih, lo udah mau mengandung anak gue.” “I-iya, Ay….” Kelu sekali rasanya lidah Sofia memanggil Nicholas menggunakan sebutan Ayank. Senyum Nicho semakin lebar saja dipanggil begitu oleh sekretarisnya. Mereka bertiga kemudian duduk lagi untuk mendengarkan penjelasan dokter. “Kapan terakhir mens Bun?” tanya dokter sambil men