“Beri gue waktu, Sof.” Nicholas menggenggam tangan istrinya. “Semua kejadian yang menimpa Anita dan twins bikin gue stres berat.” Sofia bisa mengerti, ia tak memaksakan kehendaknya. Mereka tidak bertengkar, sama sekali tidak. Ia mengenakan kembali pakaian tidurnya, dan mengambilkan Nicholas baju ganti yang lebih nyaman digunakan untuk istirahat. “Pakai ini aja, Mas.” “Makasih ya, Sayang.” “Besok Mas ke rumah sakit lagi?” “Pasti, sepulang kantor gue mampir bentar buat jengukin Zio dan Dio.” “Kalau orang tua Bu Anita sampai pergokin Mas Nicho, gimana?” Wajah muram Nicholas makin suram. “Gue nggak peduli lagi, gue akan tetap temui anak-anak gue, sebelum mereka dibawa pindah ke Tanggerang.” “Mereka mau dibawa pindah ke sana?” “Iya, orang tua Anita nggak mungkin terus terusan meninggalk