Empat bulan kemudian…. “Ibu udah minum vitamin paginya kan, Mbak?” [Sudah, Den. Sudah minum susunya juga.] Nicholas mengangguk mengerti meski saat ini lawan bicaranya di telepon tak bisa melihat gerakan kepalanya itu. “Besok siang jangan lupa sajikan buah ya buat ibu, ya.” [Ibu udah makin malas makan buah, Den.] Ulfa memberikan informasi sebenar-benarnya. “Ya udah kalau gitu buatin aja smooties pisang sama stroberi kesukaan ibu.” [Siap, Den. Ada lagi, Den?] “Semalem Anita lembur nggak? Maksud gue, ibu tidur jam berapa?” [Iya, lembur, Den. Pas saya intip jam setengah dua belas masih di depan laptop.] “Ya ampun, itu peranakan kunti masih aja nggak jaga kesehatan. Ya udah, besok-besok kalau Mbak Ulfa lihat ibu belum tidur di atas jam sepuluh malam, laporin ke gue ya. Pokoknya kalau a