Bab 14

1920 Kata

Cici masih betah berada di dalam selimut walau matahari sudah bersinar tinggi. Sebenarnya Cici sudah bangun dari tadi hanya saja ia masih malas beranjak dari pembaringannya. Cici bisa mendengar suara pintu kamarnya yang dibuka oleh seseorang. "Ya ampun Cici, kamu masih tidur?" Cici mengerang sebentar sebelum menarik selimut dan menutupi tubuhnya hingga kepala. Merasa kesal, Dewi Antari segera berjalan mendekati putrinya itu. Sampai di ranjang Cici, Dewi segera menarik selimut yang menyelimuti anaknya. "Mama apa-apaan sih. Aku masih ngantuk," keluh Cici sambil tangannya terus menggapai selimut yang ditarik mamanya. "Mau sampai jam berapa kamu tidur? Nggak ke kantor? Nani udah nunggu kamu dari tadi ci," ujar Dewi dengan nada kesal. "Nggak mood ke kantor Ma." "Apa karena kejadian semal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN