30 - Nostalgia

2157 Kata

Memastikan laptop dan komputerku mati,setelahnya kurebahkan badanku diatas ranjang. Menatap langit-langit kamar yang terasa asing padahal sudah bertahunan aku tinggal disini. Aku sudah lama tinggal tetapi jarang memperhatikan sekitar. “Ayo Mas Pacar! Pantainya disini. Airnya cantic banget ini.” “Awas ya Dira,kamu malah lari duluan,tungguin!” “Hahah takut,ada Mas Pacar yang nyeremin datang.” “Hei Mba Pacar! Tungguin pacarmu ini,” “Hahah takut.” Mataku mengerjap sekali,nostalgia macam apa itu? Kenapa menyebalkan sekali suara airnya dan sangat menganggu waktu istirahatku sekarang ini. Aku harusnya menghapus semuanya bukan malah membiarkannya terus berdatangan menganggu keseharian Anindira. “Capek.” “Kan udah aku bantuin,Dira.” “Mau di gendong sama kamu,di punggung. Boleh kan?” “Bole

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN