“Masuk aja,Anindira.” Tepat adzan maghrib berkumandang akhirnya kami sampai di studio foto milik Alga. Alga memintaku masuk kedalam ruangannya sedangkan Alga sibuk berbincang dengan staff-nya diluar sana. Daripada bosan,kunyalakan komputernya lalu memasukkan akun media sosialku ke komputernya. Sudah ku katakan,aku sudah sering kemari hanya saja hanya satu staff yang mengenalku. Sembari menunggu akunku masuk,kupandang Alga yang sibuk menjelaskan sesuatu diluar sana. Rambutnya masih diikat rapi,tiga staff yang ada didepannya mungkin ini yang pertama kalinya melihatku,Anindira. Dia adalah purnama, Mataku menetap lekat Alga,bagaimana seriusnya dia menunjuk sesuatu. Namun belum mampu menerangankan ruanganku, Saat satu staff memandangku karena dinding ruangan yang transparan serta meja ke