9 - Pesta Dan Masa Lalu

1608 Kata

Senja menatap pantulan dirinya di cermin, "sudah cantik dan Ma Syaa Allah. Oh iya? Si Tante suka engga ya kalau Senja cerewet gini? Atau pas acaranya nanti Senja kalem aja kali yaa? Tapi mana bisa. Disuruh diam 5 menit aja susah." Senja gelisah tanpa sadar mengigit ujung kukunya, pusing. "Kalau misalnya Senja cerewet terus Tante Kak Endra engga suka gimana? Aduhh! Ini kenapa malah ribet gini sih. Kan engga seru. Mudah-mudahan Tante engga malu punya calon mantu cantik kayak Senja." selepas mengatakan itu Senja tertawa, kenapa malah senarsis begini sih? "Pokoknya... Pokoknya yaa... Ya pokoknya. Ish! Ngomong apasih." Senja berjalan kearah pinggir jalan, kemudian duduk disana. Sesudah shalat magrib tadi Senja membaca al-qur'an kemudian siap-siap setelahnya. 15 menit lagi jam 7. "Senja, ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN