SUNGGUH

1091 Kata

"Nak Ramzi ... kamu yakin dengan kata - kata kamu, kan, Nak? Asa ... benar - benar sakit parah seperti itu?" Rahman memastikan sekali lagi pada Ramzi. Berharap ini hanya sekadar bercanda. Semoga saja. "Pak, tidak mungkin saya menyampaikan sesuatu yang mengerikan seperti ini jika itu tidak serius. Asa memang sakit. Tapi dia merahasiakan itu rapat - dapat. Dia punya banyak alasan. Dia tida ingin membuat orang - orang yang disayanginya khawatir dan terbebani." Rahman dan Anis semakin merasa hancur mendengar penjelasan Ramzi. Sementara Azam .... Pemuda itu kembali terdiam. Hanya duduk bersandar dan menatap ke depan dengan pandangan kosong. Pasti lagi - lagi ini salahnya, kan? Pertama - Tama bahkan Asa tidak memberi tahu bahwa ia sudah menikah. Dan kedua Asa t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN