Umi pun tersenyum, maklum dengan kekhawatiran Ruma. "Nduk, wajar jika kamu khawatir. Tapi Umi mau cerita. Dulu setelah Umi dan Abah menikah, saat itu Abah baru lulus dari pondok. Belum punya pekerjaan tetap, kadang ikut jadi kuli bangunan, kadang kerja serabutan bantuin orang ngangkat barang. Ketika Abah datang melamar Umi, Umi hanya diam. Tapi Kakek yang mengobrol banyak dengan Abah. "Abah pun berterus terang bahwa beliau belum punya pekerjaan tetap. Tapi ia orang yang mau bekerja dan berusaha. Abah berkata bahwa, menikah adalah salah satu hal datangnya rezeki. Dulu hanya rezeki untuk hidup sendiri. Tapi setelah menikah, rezekinya jadi untuk berdua. Begitu pula ketika memiliki anak. Abah berjanji pada kakek bahwa ia akan menjadi kepala rumah tangga yang baik. "Mungkin Abah mema