pertemuan

853 Kata
"Quel tunggu! Dominic mengejarnya wanita itu. Awalnya ia tidak ingin memberitahu Quel perihal bayi yang ditemukannya. " Ada apa?" Quel menoleh dan balik badan menatap Dominic yang berlari ke arahnya. "Apakah kau mencari putramu?" tanya Dominic menatap tajam Quel. " Dari mana kau tahu?" Quel mendekat ke arah Dominic. "Aku tahu dimana putramu," jawab Dominic. "Benarkah ? katakan dimana putraku ! Quel mengguncang lengan Dominic tak sabar. "Ikut denganku." Dominic meraih tangan Quel melangkah pergi kembali ke dalam rumah. " Apakah itu putramu? Dominic menunjuk sebuah ranjang berukuran besar. Diatasnya terbaring seorang anak laki laki tampan tertidur lelap. Perlahan Quel melangkah mendekati bayi itu, menatap wajah bayi yang sedang terlelap. "A,anakku..kkau masih hidup nak." Air mata Quel mengalir deras. Bibirnya kelu, tubunya gemetar, perlahan ia naik ke atas ranjang dan meraih tubuh putranya dan memeluk erat. "Sayang, putraku." Quel menciumi wajah si bayi berkali kali. Hingga air matanya membasahi wajah sang bayi. Bayi itupun terbangun mengerjapkan matanya menatap Quel yang menangis. Lalu bayi itu tersenyum, seolah dia tahu bahwa ibunya sudah datang menjemputnya. "Maafkan ibu nak..maafkan ibu." Quel terus memeluk bayinya dan menciumnya. Bayi itu pun diam tidak menangis sama sekali seakan tahu kalau yang memeluknya adalah ibunya. Dominic menitikkan air mata, terharu melihat pertemuan ibu dan putranya. Perlahan ia mendekati Quel dan membelai rambutnya. " Dimana kau menemukannya? tanya Quel terisak menoleh ke arah Dominic. "Ditempat tadi kau hendak mengakhiri hidupmu," jawab Dominic duduk disampingnya. " Terima kasih." Quel kembali mencium wajah sang bayi. "Aku akan buatkan s**u untuknya," pria itu berdiri lalu berjalan ke ruangan lain. Beberapa menit kemudian Dominic selesai membuatkan s**u. Lalu melangkah masuk ke dalam kamar. Langkah Dominic terhenti karena melihat Quel sudah tertidur disamping bayinya. Dominic melangkah mendekati Quel menatap dalam. " Aku tahu apa yang terjadi padamu, kau wanita yang sangat tangguh.aku mengagumimu." Dominic melangkah mengambil sebuah selimut lalu membentangkannya untuk menutupi tubuh Quel dan bayi dalam pelukannya. Selama ini Dominic mencari tahu tentang bayi itu. Dia mencari informasi berdasarkan simbol elang yang tertera dikain pembungkus bayi sewaktu pertama kali ditemukan. Dominic pergi menelusuri ke Kerajaan Planedia dan menyamar sebagai prajurit disana. Dia dapatkan info tentang bayi itu dan ibunya. Dominic lama berdiri memperhatikan lalu melangkah pergi meninggalkan kamar. Dia termenung diatas balkon kamarnya. Menatap jauh ke atas bukit. "Kau sedang apa? tiba tiba Dominic dikejutkan dengan kemunculan Quel dari arah pintu. " Ah tidak.." jawab Dominic menatap wanita yang berdiri di hadapannya. "Kau tidak tidur? Quel mendekati Dominic dan menatap ke atas langit. " Aku belum ngantuk, kau tidurlah duluan." "Aku tadi tidur sebentar," sahut Quel acuh. " Apa rencanamu?" tanya dominic bersender ditepi jendela. "Entahlah, tapi aku akan pergi jauh membawa putraku." Quel menundukkan kepala sesaat "Pergi ke mana? tanya Dominic lagi. "Belum tahu, yang pasti tidak dibumi utara." Ia melirik sesaat ke arah Dominic. " Kenapa kau tidak tinggal disini saja?" Dominic menawarkan diri. "Tidak terima kasih." Quel tersenyum. " Baiklah tidak apa apa."Dominic terdiam. "Tapi besok aku harus pamitan dulu pada parel, karena dia telah menyelamatkan nyawaku," ucap quel. " Parel?" Dominic terkejut. "Ya,kau mengenalnya?' tanya Quel. " Tentu saja, dia adikku satu satunya," jawab dominic tersenyum. "Oya? wah suatu kebetulan sekali, kau selamatkan bayiku, dan adikmu menemukanku." Quel membulatkan matanya tak percaya. " Apakah kau tinggal disana selama ini?" tanya dominic "Ya,aku tinggal di istana itu," jawab Quel " Apa kau bertemu kenzi?" Dominic semakin penasaran. "Tentu saja..bukankah dia raja di istana itu?" jawab Quel datar. " Apa kau tidak di usirnya?' tanya dominic. "Tidak,sikap dia baik terhadapku." Jawab Quel acuh. " Aneh," ucap Dominic pelan. "Aneh kenapa? tanya Quel. "Tidak apa apa," ujar Dominic. Quel menghela nafas panjang mengalihkan pandangannya pada langit yang gelap. "Apa kau tahu? tanya Dominic. " Apa?" Quel menatap tajam Dominic. "Kenzi adalah saudara tiri Alexander raja dari kerajaan planedian. " Uhukkk!! Tiba tiba saja Quel terbatuk. "Ada apa? tanya Dominic melangkah menuangkan secangkir teh dan memberikannya pada quel. " Tidak apa apa," jawab Quel meraih cangkir yang ada ditangan Dominic. "Kau baik baik saja?" tanya dominic lagi. " Ya aku baik baik saja, sebaiknya aku istirahat." Quel memberikan cangkir lalu melangkah pergi. "Aku tahu apa yang terjadi padamu." Quel terdiam dan balik badan mendekati Dominic. "Jangan sebut nama laki laki b******k itu dihadapanku." "Kau harus mendengarkannya Quel, kau tidak bisa lari dari kenyataan." " Kau tidak tahu apa apa Dominic" Raut wajah wanita itu berubah merah padam "Aku memang tidak tahu apa apa, tapi aku mau kau baik baik saja." jawab dominic meraih pundak Quel. Quel diam tertunduk ada rasa benci dan jijik pada dirinya sendiri. "Jangan sentuh aku! Quel menepis tangan Dominic " Kenapa? apa kau jijik padaku? tanya Dominic meraih wajah Quel supaya menatapnya. "Tidak! Quel menepis lengan Dominic. " Aku kotor, aku hina." Quel menangis menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Tidak Quel,kau wanita tangguh..kau memiliki kemurnian hati..suatu hari kau akan mengerti semua ini" Dominic mengulurkan tangannya lalu menurunkan lengan Quel supaya tidak menutupi wajahnya.lalu menyeka air matanya. Sesaat Quel terdiam hanya menyisakan isak tangisnya. menatap tajam Dominic. Ada rasa nyaman, ada ketenangan yang menyeruak kedalam relung batin Quel ketika dekat dengan Dominic. Lalu Quel memeluk tubuh dominic erat. Dan Dominic menyambut pelukan Quel, membelai rambutnya dan berbisik di telinga quel. " Semua akan baik baik saja."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN