Baru saja ayah dan bunda menelpon, mengatakan kalau hutang-hutang di tante Calista telah lunas. Akhirnya Amara ikut menghela napas lega, ia tinggal memikirkan mencari kontrakan untuk tempat tinggal keluarganya untuk sementara waktu. Sebelum uang mereka terkumpul lagi untuk membeli rumah lagi walau kecil-kecilan.
Namun, saat Amara bicara demikian ayah menolaknya. Sebab ternyata rumah mereka masih belum laku. Ada pembeli beberapa waktu lalu, tapi menawar dengan harga cukup jauh di bawahnya.
"Terus kalau rumah belum laku, terus uang dari mana, Yah, buat bayar hutang ke tante Calista?" tanya Amara sambil berdiri di atas balkon menghadap pemandangan kota Jakarta.
"Calista bilang kemarin sore di transfer sama suami kamu, Ra." Amara menganga terkejut mendengarnya sambil menoleh ke arah dala
