"Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan itu tercipta atas empat syarat. Yang pertama adalah iman, sisanya adalah kepercayaan."
----
Rachel melangkah begitu anggun ketika dirinya melenggang menyusuri sebuah koridor. Seperti biasa, ia selalu melempar senyum kepada setiap orang yang kebetulan berpapasan dengannya.
Sebenarnya, Rachel itu pribadi yang menyenangkan. Supel dan gampang berbaur dengan siapa pun. Hanya saja, terlalu perfectsionist membuatnya terobsesi akan kesempurnaan. Bahkan tak segan-segan melakukan apapun itu mewujudkan obsesinya tersebut.
Seperti sekarang ini, kalau bukan karena obsesinya. Mana mungkin ia mau repot-repot datang kemari. Setelah menyusuri koridor panjang, langkah kakinya terhenti tepat di depan ruangan yang bercat serba putih tersebut. Dengan yakin ia mengetuk
