"Selamat ulang tahun, ke dua puluh tujuh." Al menyambutku di dalam mobil---dengan kue dan lilin berbentuk angka 27---, begitu aku membuka pintu belakang. Jadi, ini alasan dia memintaku untuk tidak membawa motor ke kantor? Aku mengangguk, meniup lilinnya. "Oh iya, makasih banyak." Kemudian membenarkan posisi duduk dan ransel yang sudah penuh pemberian dari orang-orang. Rasanya malam ini lelah sekali. "Serius?" Al mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan mobil. "Aku dan Pak Jamal udah hias mobil ini sedemikian rupa, balon warna-warni, paper party dan nanti yang kesusahan Pak Jamal buat bersihin, kamu cuma bilang 'oh, makasih banyak', Kay?" Al membungkus kue itu lagi, lalu meletakkan kardusnya di kursi samping Pak Jamal dengan wajah kesal. "Bener kata Nayla ya." "Oh, harusnya aku ganti