Jenna melihat ke arah Jess dan tersenyum pada keponakannya itu. “Halo, Sayang,” sapa Jenna. Jess hanya tersenyum tipis. Jenna mendekati Jess dan memeluknya. “Maaf, aku baru tahu kabar ini. Tak ada yang memberi tahuku sama sekali.” “Hmm, aku sudah baik-baik saja,” jawab Jess. Lalu mereka duduk bersama di kursi sofa setengah lingkaran yang ada di ruang tengah. “Ini.” Jenna memberikan sebuah surat pada Jess. “Apa ini?” Jess menautkan alisnya. “Bacalah.” “Aku ingin tahu apa ini,” sahut Jess. “Jenni dan Aron pernah menulis ini. Ini adalah hak perwalianmu. Aku yang akan menjagamu jika mereka berdua meninggal, jadi inilah saatnya kau ikut bersamaku,” papar Jenna. “Aku sudah 19 tahun dan tak perlu hal ini. Aku bisa hidup sendiri.” “Tidak, sampai dana walimu turun di usiamu yang ke 21.