Tamara sedang mengacai diri di hadapan cermin, sembari memakai anting yang sulit sekali masuk. Malam ini wanita itu disulap bak ratu Disney dengan para maid-nya, hanya saja untuk perhiasan ia tidak mau diurus mereka. "Susah, nanti kutembak juga nih telinga biar bolong!" Kesalnya. Arei yang sedari tadi memantau di ambang pintu tak henti-henti tertawa, merasa lucu dengan menantunya yang sangat enggan meminta bantuan. Bicarakan penampilan, malam ini Arei terlihat seperti raja, gagah dan perkasa, apalagi dengan balutan jas hitam yang memukau. "Biar Papa bantu!" Arei mengambil perhiasan tersebut dari tangan Tamara, kemudian dengan mudahnya ia memasangkan, hingga benda itu bergantung memancarkan sinar. "Makanya harus sabar, atau setidaknya meminta bantuan kalau gak bisa!" "Antingnya jelek