Ashlan baru saja pulang, lagi-lagi ia pergi berbulan-bulan demi urusan kerja, meninggalkan anak dan istri dan orang tua Namun kepulangannya, tidak langsung singgah ke rumah biasa melainkan mampir dulu ke tempat sang nenek.
"Tumben kamu pulang dari luar kota langsung ke rumah Nenek?" tanya Sinta.
"Malas sama papa."
"Kenapa lagi?"
"Malas juga jelasin."
Sinta tersenyum, lalu ia hampiri sang cucu. "Anakmu makin aktif lho, makin cantik juga. Andai Nenek boleh asuh, sampai besar biar sama Nenek aja anak itu."
"Nenek yakin dia anakku?"
Kening Sinta berkerut, ungkapan barusan seperti memiliki makna lain. "Maksud kamu apa?"
"Ashlan mau tes kesuburan!"
"Ashlan kamu ini lagi kenapa? Terus kalau bukan anakmu, Cira anak siapa?"
Sinta mulai terheran-heran. Dari aura wajah sang cucu, ia se
