4 tahun kemudian, menjadikan diri melupakan banyak hal. Waktu yang tidak sebentar itu tentu menjadi sebuah penyiksaan antara seseorang yang berjuang bertahan hidup, dengan seseorang yang hidup resah gulana di dalam pernikahan terpaksanya. Arei menatap nanar jarum jam di tangannya. Sudah siang, rekan kerjanya pasti kecewa atas ketidakdisiplinannya dalam waktu. Ya, semua karena ban mobil yang ia bawa tiba-tiba meletup dan bocor. "Hari apa ini? Sial banget. Kayaknya gak keburu nunggu anak buah sampai, aku naik bus saja!" Arei melihat angkutan umum di sana, ada banyak penumpang dan mungkin muat untuk satu orang lagi. Arei pun mengambil kesempatan itu sebagai jalan pintasnya untuk sampai tujuan. Ia mendapat duduk di barisan kedua di sebelah kanan. Baru kali ini lagi ia berada di dalam s