Dengan dadaa yang berdetak tak karuan, William mengendarai mobilnya menuju alamat yang di kirim oleh Joe sebelumnya. Sejak keluar dari apartemennya, William juga tak terlepas dari ponselnya untuk menghubungi Cassandra. Sialnya lagi, nomor Cassandra tidak bisa di hubungi, alias sudah tidak aktif lagi. "Argh... Siiaaal!" teriaknya sambil memukul kemudi setir dengan sangat keras. "Awas kamu, Cassandra! Lihat saja, aku akan membuatmu berlutut di hadapanku!" geramnya tak terhingga. William melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata rata. Menembus padatnya jalanan ibukota yang semakin ramai. Tak butuh waktu lama untuknya sampai di lokasi yang menjadi targetnya. Dari dalam mobil, William sudah bisa melihat dua orang laki laki bersetelan serba hitam sedang berdiri di depan teras sebuah