Derap langkah tak teratur menggema bersamaan dengan roda brankar rumah sakit yang melaju hingga tiba di ruang IGD. William dan Satria berada disisi ranjang brankar. Keduanya terlihat begitu panik, terlebih William yang sejak tadi menyebutkan nama perempuan yang kini tengah terbaring lemah dengan banyak darah yang mengalir dari bagian kepala dan kakinya yang terluka. "Lona, bertahanlah. Buka matamu, Lona, ku mohon sadarlah." Sejak tadi hanya itu yang William ucapkan. "Maaf, silahkan menunggu di luar. Dokter akan segera memeriksa." Salah satu perawat perempuan yang bertugas di sana meminta William untuk keluar. Karena Satria juga merupakan seorang dokter dan memberikan pertolongan pertama saat berada di jalan raya beberapa menit yang lalu, dia di perbolehkan untuk tetap tinggal. Namun,