"Apa kalian pikir ini bercanda? Hah?" Teriakan William yang kesekian kalinya membuat Cassandra tak bisa lagi menahan diri untuk tidak menemui laki laki itu di ruang kerja khusus yang berada tak jauh dari kamar utama suite tersebut. "Ini proyek besar kedua yang harus berhasil. Bagaimana kalian bisa kecolongan? Desainnya jelas berbeda dari yang pertama. Dan ini di bawah standar yang di tetapkan di perusahaan kita!" Beberapa lembar kertas berserakan di atas meja hingga ke lantai. Dua orang yang sedang duduk di hadapannya hanya bisa menunduk pasrah. Amarah William memuncak saat mengetahui satu nama yang terkait dengan hancurnya proyek perusahaannya yang sedang berjalan. "Kepaarat!" Memukul kaca meja di hadapannya. "Ternyata dia biang keroknya!" Braaaak... Bukan pukulan biasa, melainka