"Aku hanya bilang, sistem rekrutmen karyawan di sini sangat buruk. Aku penasaran bagaimana kalian menanganinya selama ini. Kenapa bisa ada pe-lacur di perusahaan ini? Perempuan itu lebih tepat ditempatkan di kamar kakekku."
"Regan!" Semua orang di ruangan itu melihat Regan dan Elena bergantian. Mereka diam membeku seirama dengan tatapan Regan yang semakin tajam pada perempuan berkemeja putih di depannya. Andra berdiri dan menatap Regan tidak percaya bahwa saudaranya yang tidak pernah peduli dengan urusan orang lain itu mempermalukan karyawannya di depan umum seperti sekarang. Ia tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan laki-laki itu di pertemuan kerja pertamanya.
"Apa maksudmu?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya memberi contoh hukuman kepada orang yang melakukan kesalahan. Aku harap kalian
