DEVIL IS ME
2 Agustus 2014
Nama : Alysa Saufika Umari
Umur : 16 tahun
Kelakuan : 99,9 % abnormal dan sangat buruk
Otak : 99,9 % Jenius dan sangat pintar
Hoby : Berantem, makan, Bermain piano , Menjadi Setan !!!!
Berani sama gue !! Nyari mati loe semua
Layaknya layar otomatis yang dapat terlihat. Kalimat-kalimat tersebut sepertinya sudah menempel jelas di dahi gadis ini. Setiap kali ia berjalan di lorong kelasnya maka setiap kali itu semua murid yang lainnya hanya bisa menundukkan kepalanya takut. Terkecuali satu orang.
" IFFFFFFFYYYYYYYYYYYYYY "suara cempreng tersebut membuat gadis ini ingin mencekik pemilik suara itu. Ify memberhentikkan langkahnya dan menunggu sang empu suara berada di sampingnya .
"Mau pulang kan ?"tanya orang itu yang langsung merangkul Ify.
" Gue mau ke neraka . Mau ikut?"balas Ify dengan sengitnya. Sedetik kemudian orang tersebut melepaskan rangkulannya.
Ia tau kali ini tatapan tersebut bisa saja membunuhnya.
" Pulanglah . . cepat pulang. . gue gak akan ganggu loe. Pulanglah . . "suruhnya dengan takut.
Ify mendecak dengan kesal.
"Sekali lagi loe ngerjain gue didepan gerbang. Gue pastikan liang lahat loe berisikan ular-ular anaconda. Mengerti Sivia Azizah ??? "ancam ify dan segera melanjutkan jalannya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya itu.
Sivia, gadis yang memanggil Ify tadi hanya bisa menelan ludah dalam. Memang seperti itulah sahabatnya sangat-sangat dingin dan menyeramkan. Namun buat Sivia itulah hal yang sangat biasa. Sejak dari SMP sampai SMA bukankah sudah cukup lama dia mengenal Seorang Ify. Dan sekian lama itu Sivia belum menemukan sebuah arti dan sebenarnya apa yang ada dalam fikiran gadis menyeramkan tersebut.
" Menyeramkan "gidik Sivia sendiri .
Ia pun memilih segera masuk ke mobilnya dimana supirnya sudah menunggu dirinya .
**
Gadis ini masih berjalan dengan santai. Ia merobek bungkus permen karet dan mengunyahnya. Pandangannya menatap lurus. Di telinganya terpasang earphone yang selalu menemani dirinya kapan pun. Ia melangkahkan kakinya dengan mulut yang bersenandung pelan mengikuti lirik dari lagu yang ia dengarkan tersebut.
" Gadis manis . . . "segerombolan preman tiba-tiba sudah menghadangnya.
Ify menatap preman-preman ini sebentar setelah itu ia meneruskan jalannya lagi.
"Serahkan uangmu . . "paksa salah seorang preman yang mencengkram lengan ify dengan kuat.
Ify menepis kasar tangan tersebut. Dan dengan masih santainya ia membersihkan lengannya seolah jijik dengan sentuhan preman itu.
"Sombong sekali anak ini . ."ujar salah satu preman tersebut.
" Cih . . "decak ify kasar.
Ia melepaskan earphonenya. Lantas menatap wajah preman tersebut satu persatu tanpa ada aura ketakutan dari dirinya .
"Langsung hajar aja boss. . "ujar salah satu preman kepada bossnya.
Dan seketika Boss. Nya tersebut mengangguk. Dua preman lantas mencoba mencengkram ify dan ingin menangkap Ify. Namun dengan sigap Ify lantas memukul keras wajah dua preman tersebut dengan tangannya. Dan kedua preman itu langsung tersungkur dengan darah segar di bibir mereka.
"Waahhh. . gadis ini . . . . "semua preman yang berjumlah 8 menatap ify seperti tatapan membunuh .
"Sialan . . ."serah Ify mencari jalan keluar.
Namun jalannya ini memang sangat rawan dan sangat sepi. Seperti sekarang ini, tak ada sosok manusia yang Nampak disini terkecuali dirinya dan 10 preman tersebut .. Dan Dirinya masih belum gila. Otaknya masih bekerja dengan normal Apabilah dirinya melawan 10 preman ini bisa habis nyawanya. Seketika itu ide cemerlang melintas di kepala gadis ini .
"PAK POLISI TOLONG . . !! PAK POLISI TOLONGGG !!"teriak Ify menunjuk kea rah belakang para preman.
Seketika itu juga Preman-preman tersebut kepanikan sendiri. Dan inilah kesempatan Ify untuk lari . Ify segera berlari sebelum preman-preman itu menyadari bahwa dirinya hanya mengelabuhi mereka.
" KITA DI TIPU !!!! CEPAT KEJAR DIAAA !!!"teriak sang boss.
Ify terus berlari . ia sempat menoleh kebelakang dan para preman itu sudah ikut mengejarnya .
"Aiiisshhhh . . . Dasar penghuni neraka tak tau diri"gadis ini masih sempatnya menggumal sendiri.
Ia mempercepat larinya. Namun apa daya, setangguh-tangguhnya wanita seperti dirinya namun pasti masih hebat tenaga Seorang lelaki. Apalagi 10 preman tersebut.
" Gue harus gimana ini? Jalan raya masih jauh lagi"ujar ify mencari jalan keluar karena beberapa preman sudah sedikit dekat dengannya.
Ketika Ify menoleh ke sebuah perempatan jalan.
Ia melihat sebuah mobil berjalan. Dan dengan nekatnya Ify mengejar mobil tersebut.
" Semoga pintu mobil itu tidak dikunci"doa Ify menatap mobil yang berjalan tidak terlalu cepat itu.
Ify akhirnya bisa meraih pintu mobil itu. Untung saja tuhan ada dipihaknya kali ini. Ify segera membukanya dan dengan cepat masuk kedalam mobil tersebut tanpa memfikirkan sei empu mobilnya.
"Jalankan mobilnya cepat"suruh Ify dengan nafas terengah-engah.
Sang pemilik mobil langsung kaget dan menghentikan mobilnya melihat Seorang gadis yang telah duduk manis di mobilnya .
"Loe siapa??"tanya pemilik mobil itu.
Ify mendecak kesal. Ia menoleh kebelakang. Dan melihat preman-preman itu hampir dekat dengannya .
"Jalankan mobilnya. Atau loe mau mati sama gue ?HAH??"ujar Ify kasar dan menunjukkan tangannya kea rah belakang tepatnya para preman itu.
Namun orang itu malah terdiam lama melihat banyak preman yang sudah sangat dekat dengan dirinya .
" COWOK BODOH !!"teriyaki Ify kepada sang pemilik mobil.
Kini para preman tiu sudah memblokade mobil yang situmpangi oleh Ify .
"Yaaahhh !!! loe sudah seenaknya masuk ke mobil gue . dan sekarang loe ngatain gue cowok bodoh?? Turun loe !!!"usir kasar cowok tersebut.
Wajahnya yang terlihat tenang namun matanya sangat tajam menatap Ify.
"Percuma gue turun ! sekarang kita dalam keadaan mencekamkan"jawab Ify seenaknya.
Ia merebahkan tubuhnya di kursi sesaat. Matanya ia pejamkan sebentar.
" Kalian berduaaa cepaatt keluaaarr !!! Ceepaaaattt!!"teriak preman-preman itu dengan kasar.
" loe bisa berantem?"tiba-tiba kata itulah yang keluar dari mulut Ify.
Sang cowok hanya menatap Ify dengan heran .
"Apa gue terlihat seperti lelaki letoy?"balasnya dengan sinis.
" sedikit. Cepat keluar atau mobil loe yang akan rusak"ujar Ify.
Ia membuka pintu mobil tersebut lantas keluar dengan nyali yang sangat luar biasa.
" Loe semua mau apa?"tanya ify tenang.
Namun setiap katanya terdengar seperti suara aungan dari neraka. Dan membuat siapa saja yang mendengarnya sedikit merinding. Cowok tersebut pun mengikuti Ify keluar .
" Serahkan uang kalian . dan barang-barang kalian. Semuaaanyaaaa"ucap Boss preman tersebut .
" Kalau kita sudah menyerahkan uangnya kita. Apa kalian melepaskan kita ?"
" Kita? Yaaahhh !! gue gak ada urusan sama loe. Jangan bawa-bawa gue !"kesal cowok tersebut.
Ify menolehkan wajahnya ke cowok tersebut .
" DIAM BODOH !!"gertak Ify.
Cowok tersebut serasa ingin mencekik gadis ini. Sudah kedua kalinya gadis ini mengatainya bodoh. Apa dia memang sebodoh itu?
"Akan kita fikirkan"ujar boss tersebut .
" Fikirkan??"Ify tersenyum dengan penuh arti.
Ia melirik kearah cowok yang bersamanya didalam mobil tersebut. Ify memberikan kode agar cowok tersebut segera menghajar preman yang ada di sebelahnya. Dan Ify akan menghajar preman yang berada didepannya .
"YAAAAAAAAAAAAAAAAA"
Dengan sigapnya. Ify mendendang langsung ke tiga preman tersebut. Merasa temannya sudah tersungkur. Preman yang satunya mencoba mengeluarkan pisaunya. Ia memainkan pisau mencoba menyobekkan ke tubuh Ify. Namun bukan Ify namanya kalau hal sepeleh seperti ini tidak bisa ia tangani. Ify lantas menarik tangan tersebut dan mengambil pisau itu. Kini ia mengunci preman tersebut dengan tangganya . preman itu yang tak lain adalah Boss mereka. Ify menahan leher boss preman itu dengan lengannya dan dirinya berada di belakangnya. Pisau Ify ia dekatkan di leher Boss preman itu .
" Loe ber Sembilan lari sekarang. Atau melihat boss kalian mati ?"ancam ify.
Ke sembilan preman yang lainnya yang telah rubuh karena Ify dan juga cowok tersebut langsung ketakutan. Bahkan cowok tadi menatap Ify tak percaya . seolah-olah mendapati sebuahy pemandangan langkah .
" Memangnya loe berani bunuh gue? Hah?"ujar Boss preman menantang.
Ify tersenyum sinis. Ia menekan sedikit pisau itu ke leher Boss preman itu. Ify dapat merasakan bahwa orang yang sedang ia sekap saat ini sedang ketakutan. Dekap jantungnya yang sangat cepat dapat ify rasakan .
" Gue pernah membunuh 10 preman tanpa rasa iba. Jika gue bunuh loe? Bahkan ke Sembilan lainnya. Lengkaplah suda menjadi 20."ujar ify santai.
Dan dengan segera ke Sembilan preman itu berlari ketakutan. Kencangnya lari mereka lebih cepat dari pada saat mengejar Ify tadi .
" Ampuuunnnnn Nak. . Ampuuuunnn. . . saya masih punya anak dirumah dan istri. Saya melakukan ini terpaksa. Anak saya sedang sakit. Ampuunnnn Naaakk. . "rengek boss tersebut yang semakin terlihat benar-benar takut.
Ify terkekeh pelan. Namun kekehannya terdengar sangat sinis.
"Loe bisa minta baik-baik kan. . "
Ify melepaskan tawannnya. Dan dengan kedua tanganya. Ia kuat-kuat mematahkan pisau tersebut. Kedua orang ini hanya bsia menatap gadis didepannya dengan tak percaya. Ify membuang pisau itu. Ia mengambil dua lembar uang 100 ribu dari sakunya .
" Buat anak loe. Semoga cepat sembuh"ujar Ify dengan wajah malasnya. Dan memberikan uangnya kepada preman tersebut .
" buat saya ?"
" Yaahh. Dan berhenti jadi preman lagi. Atau loe gue bunuh saat ini juga"
Preman itu langsung mengangguk-angguk. Ia menerima uang dari Ify. Preman tersebut menatap nama yang terpampang di seragam Ify .
" Alyssa saufika umari. SMA DIAN HARAPAN "ujar preman itu lantas beralih menatap Ify dengan seksama.
Ify mengernyitkan keningnya heran dengan kelakukan preman ini.
"Akan kuingian nama dan wajah kamu. Suatu saat nanti aku akan membalas budi kamu nak"
" Gue gak butuh . Sudah cepat pergilah. Sebelum gue berubah fikiran dan bunuh loe saat ini juga"
Dengan sigap preman tersebut langsung berlari. Ify tersenyum sebentar. Senyum dalam hati yang tidak ia tunjukkan ke siapapun. Ia merasa senang bisa membantu orang lain walau pun harus seperti ini. Sedetik kemudian ia menyadari bahwa ada Seorang cowok yang masih memandanginya dengan tatapan ~WOOOWW~
"Thanks buat tumpangannya . . "ujar Ify menyadarkan lamunan cowok tersebut.
Dan seketika cowok itu tersadar. Ify memakai earphonenya lagi dan kembali berjalan dengan santainya .
"HEEIII !!! ENAK SAJA LOE PERGI GITU AJA "teriak cowok tersebut tak terima.
Namun ify tak menggubrisnya dan meneruskan jalannya .
" HEEEIIIIIIIIIIII . . . NONA ALLYSA . . . "teriak cowok tersebut semakin kencang.
Ia sedikit ingat dengan ucapan preman tadi yang mendektekan nama Ify.
"YAAAAAAa!!!!! GADISS BODOH BERHENTILAAAHH!!"
Mendengar dirinya dipanggil bodoh. Ify lantas menghentikkan langkahnya. Wajahynya sangat kesal sekali. Ia paling tidak suka dengan sebutan bodoh untuk dirinya. Ify membalikkan badanya .
" APA?"balas Ify tanpa ada lembutnya.
Cowok tersebut berlari kecil dan mendekati Ify.
" Kaca depan mobil gue rusak. Loe harus ganti !!"teriak cowok tersebut.
Ify mengalihkan pandangannya. Benar saja kaca mobil cowok ini benar-benar hancur. Mungkin gara-gara preman-preman tadi.
" Gue gak punya uang. Jadi maaf"ujar Ify seenaknya.
" gak punya uang ? Loe bisa ngasih uang ke preman tadi tapi gak bisa ganti kaca mobil gue.? Loe bercanda?"
" Itu uang terakhir gue "
"Jangan berbohong !! berikan uang 1 juta"ujar cowok tersebut. Ify seketika itu melepaskan earphonya dan melototkan matanya tak percaya.
" SATU JUTA? YAAAAHHHH!! KAU KAU COBA MEMERASKU COWOK BODOH ??"teriak Ify tak kalah kencang dengan teriakan cowok tersebut.
Cowok itu sampai memeriksa kupingnya takut gendangnya tiba-tiba pecah. Saat cowok itu menggurusi telinganya dan lengah dengan Ify. Dan inilah kesempatan ify lantas berlari kabur.
" TANGKAP GUE DAN GUE AKAN BERIKAN SATU JUTA? "ujar ify dari kejauhan yang sudah berlari dengans angat kencang. Cowok tersebut langsung menyadari bahwa Ify sudah kabur.
" YAAAAAAHHHHH!!! GADIS BODOH !!! AWAAASSS KAAAUUUU!!!!"cowok tersebut binggung akan mengejar Ify atau meninggalkan mobilnya ditengah jalan.
" BERMIMPILAH COWOK BODOH UNTUK MENANGKAPKU"teriak Ify.
Ia berhenti di antara perempatan yang sudah jauh dengan cowok tadi . dari kejauhan Ify menunjukkan jempolnua kemudian membelokkan kearah bawah.
" Cowok Bodoh . . "desis Ify tajam.
Kemudian Ia segera berlari ke arah kanan meninggalkan cowok tersebut yang terlihat masih kebinggungan. Ify tak mempedulikannya. Ia segera ingin sampai dirumah. Kejadian pertempuran tadi membuatnya sedikit lelah. Sebuah Bis kota terlihat didepannya. Ify pun segera menyetop dan langsung menaikinya. Untung saja ia mendapatkan kursi yang kosong. Ia berjalan dan duduk disana. Melemaskan otot-ototnya sejenak.
***
~ Ify's House ~
" Aku pulaang ,. . . "teriak Ify membuka pintu rumahnya.
Ia langsung merebahkan tubuhnya di kursi ruang tamu. Memejamkan matanya yang terasa sangat lelah. Tak berapa lama Ify memejamkan matanya datanglah adiknya yang sudah dipastikan akan membuat masalah untuk meributi Ify.
" Berantakan banget loe? Dari mana?"tanya sang adik tanpa mengalihkan wajahnya dari PSP putih kesayanganya .
" Biasa. . . "jawab Ify lemas.
Sang adik berdecak sinis. Ia sudah dapat menebak apa yang sudah dilakukan kakaknya jika gadis tersebut menjawab "Biasa"
" Berantem dimana?" tanya sang adik , ia mengambil posisi duduk disebelah ify.
" Gang sepi dekat sekolah gue"
'Berani banget loe lewat sana?"
"Gue bukan banci seperti loe" tukas Ify tajam.
Ia membuka matanya dan langsung berdiri untuk pergi ke kamarnya. Sang adik yang tak terima dikatai seperti itu dengan cepat melayangkan sandalnya kea rah Ify.
"Loe gak sejago gue dalam hal ini" ujar Ify yang berhasil menangkap sandal sang adik walaupun dirinya menghadap kebelakang.
Dengan lemparan yang mudah Ify melempar balik sandal tersebut dan tepat pada sasaran mengenai kepala adiknya .
" YAAAAAHHHHH! SAKIIITTTTTTTT LAMPPIIRRRRR" teriak sang adik mengelus kepalanya yang terasa nyeri.
Ify hanya terkekeh dan langsung masuk kedalam kamarnya.
"Kenapa di dunia ini harus di lahirkan gadis seperti itu?kenapa gue tidak diberikan kakak selayaknya tuhaannn. . . " gumal adik ify.
" PENDENGARAN GUE TAJAM BODOH !!" teriak ify dalam kamarnya.
Sang adik langsung membekap mulutnya. Ternyata kakaknya benar-benar bos mafia yang sangat hebat. Begitulah ia menggambarkan kakaknya sekarang.
***
08.00 Ruang Tamu Ify's house
Rumah yang megah dan dengan perkarangan yang bagus. Terlihat dua peyanggah depan rumah yang berdiri kokoh disana. Dekorasi yang sederhana. Warna rumah putih bercampur abu-abu sedikit sangat damai ketika melihat rumah ini .Sungguh rumah yang mencapai sempurna. Dan didalamnya hanya berisikan dua orang . Dua kakak beradik , dan kini mereka sedang asik berkutat dengan aktivitasnya sendiri-sendiri. Kakaknya asik menonton Tv sedangkan adiknya dengan rajin belajar. Sang adik menjambak rambutnya seperti frustasi karena tak ada satu pun materi yang dapat ia mengerti. Ia menatap ke kakaknya yang asik menonton Tv.
" Kak . . . "panggil adik cowok Ify
" Hmmm. . "
" loe gak belajar ?"tanya sang adik.
Namun sedetik kemudian ia merutuki pertaannya sendiri. Sudah dipastikan kakaknya akan menatapnya dengan tatapan merendahkan.
"Gue gak sebodoh loe!"ujar ify dengan tajam.
"Kak. Nama gue IQBAL. Ingat AI QYU BI EI EL. IQBAL. Jadi jangan sebut gue bodoh lagi !!"kesal sang adik.
" Baiklah. Loe gak bisa yang mana?"tanya Ify.
Meskipun matanya berkutat pada TV. Namun ia dapat mendengar keluhan adiknya tersebut.
" Nih. Nih. Nih. Nih. Nih. Semuanyaaa"ujar Iqbal frustasi.
Ify memandang adiknya dengan tatapan kesal.
" Guru loe juga b**o ya? Loe dapat peringkat satu tapi begini saja gak bisa. Aiisshh. . "
" Sudahlah. Jangan memojokkanku terus kak. Ajarin gue . . "pinta Iqbal yang malas bertengkar untuk saat ini.
Ify pun menarik buku Iqbal. Tanganya dengan cepat menuliskan rumus yang sudah di hafal diluar kepalanya. Taks ampai 10 menit Ify menaruh kembali buku tersebut didepan adiknya dan berkonsen kembali ke televisi.
" WOOOWWWW"ujar Iqbal tak percaya.
Dengan melihat rumus yang diberikan ify begini saja ia langsung mengerti. Dari pada rumus dari gurunya, Iqbal lebih mengerti rumus yang diberikan kakanya.
" Loe keren kak"ujar iqbal memuju kakaknya. Memang sudah tak perlu diragukan lagi betapa pintarnya Ify. Ia selalu menjadi juara sekolah. Nilainya diatas rata-rata dari teman-temannya bahkan kakak-kakak kelasnya.
"Gini? Mau masuk SMP Dian Harapan?"
"Semedi dulu loe"ujar Ify sambil menoyor kepala adiknya dengan remote ditangannya.
Memang Dian Harapan adalah sekolah komplek mulai dari SMP, SMA bahkan Universitasnya. Dan Dian Harapan merupakan sebuah sekolah yang sangat terkenal di Jakarta. Bahkan mempunyai nama yang bagus dikalangan banyak orang. ~ahh. . Sekolah favorite ~ begitulah mereka semua mengatakannya.
" Jahat amat loe kak. Doain gue masuk kek ke SMP itu. Sebentar lagi gue Tes nih"lirih Iqbal. Ify terkekeh pelan.
" Gue selalu doain loe kok tenang aja"
"Beneran?"ujar Iqbal tak percaya.
"Tapi dalam mimpi loh . . "serah ify dan seketika itu ia tertawa dengan renyahnya melihat wajah sang adik sangat kesal kepadanya.
"Loe besok ujian kan?"tanya Iqbal mengalihkan pembicaraan agar kakaknya tidak memojokkannya lagi.
"Iya. Kenapa?"
"Gak takut gitu? Besok ujian kenaikan kelas kan? Loe sebentar lagi kelas 2 SMA. dan gue kelas 1 SMP. Great . . "
" Maksud loh Great?"ujar Ify heran.
"Gak apa-apa. Kita semakin besar ternyata."ujar Iqbal bijak.
Ify ikut mengangukkan kepalanya. Menerawang masa lalunya ternyata waktu berlalu begitu sangat cepat.
" Loe mau taruhan gue dapat peringkat berapa?"ujar ify yang sebenarnya ingin menyombongkan dirinya.
" Gak usah songak loe. Wajah kayak maklampir aja bangga"
" APA LOE BILANG? HAH? COBA ULANGI??"teriak ify tak terima.
Iqbal sudah kabur sambil membawa bukunya . terdengar suara tawa Iqbal dari kamarnya.
" DASAR LAMPIR BODOHHHH Hahahahahha"Teriak iqbal dari dalam kamar.
" SETAAAANNNN !! KELUAR LOE!! GUE CEKIK LOE ! SINI BERANTEM SAMA GUE!"tiba-tiba Ify teringat dengan cowok tadi siang.
" Berantem. . .hmmm. . . "ify berdehem sejenak.
" Ternyata caranya berantem hebat juga. Sangat hebat malah. . "serah Ify.
Ia terbayang bagaimana cowok tersebut menghajar preman-preman itu. Walaupun dirinya pun sibuk melawan preman yang lainnya. Namun beberapa kali Ify melirik ke arah cowok tersebut. Dan benar saja caranya berantem tak beda dengan dirinya. Dia sangat jago.
" Aisshh. . kenapa gue jadi terfikir cowok bodoh itu. "
Ify menggelengkan kepalanya. Mencoba menyadarkan dirinya sendiri.
" Sebaiknya gue tidur. "serah ify.
Ia mematikan televisi di ruang tamu. Kemudian beranjak ke kamarnya dan beberapa kali menguap. Ia merasa mengantuk.
***
Sivia masuk kelas dengan wajah panik.
Ify melihat sekilas sahabatnya itu dan bisa menabak apa yang terjadi kepada sahabatnya tersebut.
" Kalau loe cemas? Semakin loe gak bisa ngerjain soalnya"tukas Ify sebelum Sivia membungkam mulutnya.
Gadis berwajah manis dan memliki pipi chubby ini hanya bisa mendengus lemas. Dan memelih segera duduk disamping ify yang asik memainkan permainan Piano di Ponselnya.
"Loe enak Fy. Tanpa belajar sudah pasti otak loe encer. Nah gue?aarghhhh. gimana ini? Ahahhargsss . . ."
"Fy . . . contokin gue. . . pleaseee . . , , "rengek Sivia.
Ify menggelengkan kepalanya tegas.
" Ayolaahh. Loe sahabat guekan. Fy . ayooo . ."
"Gak ada di kamus gue contek dan menconteki"
"Kali ini saja. Ini menyangkut naik dan tidak naiknya gue"
"tenang saja. Loe pasti naik kok. Bukannya wali kelas kita simpanan loe?"ujar ify ceplos.
Dengan mulusnya sebuah jitakan mendarat di kepala Ify.
"Sakit b**o. . "kesal ify.
Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat jitakan Sivia.
"Jangan membuat gosip yang tidak jelas"
" tidak jelas? Itu sudah jelas Sivia sayang"
"terserah loe!!"kesal Sivia dan meninggalkan ify.
Dan seperti biasa Ify hanya tersenyum tanpa arti meliat kelakuan sahabtnya tersebut yang tidak pernah berubah.
"dasar anak manja"gumam ify seadanya.
Ia kembali fokus memainkan ponselnya. Padahal disekililingnya banyak anak yang sedang berkutik buku dan kebinggungan akan soal ujian nantinya. Namun berbeda dengan gadis ini. Bahkan dari semalam pun dia tak membuak buku sama sekali. Jangankan membuka buku . dirinya saja tidak tau saat ini jadwal ujian apa . Benar-benar gadis gila .
***
~ X-1 Room's ~
Jam dinding terus berdetak. Keadaan kelas ini sangat hening. Semuanya berkonsentrasi mengerjakan soal matematika hari ini. Tapi tidak untuk satu gadis ini. Sudah sejak 15 menit yang lalu kertas jawabannya telah terisi dengan penuh.
" Siapa yang sudah selesai?"tanya guru pengawas
Ia melihat Ify yang sedang asik tidur sambil memakai earphone di telinganya. Sang guru hanya geleng-geleng menatap gadis ini. Tak ada yang menjawab pertanyaan dari sang guru. Mereka semua berkonsentrasi kembali mengerjakan soal ujian tersebut. Waktu yang tersisa tinggal 1 jam lagi. Tak hayal banyak terlihat anak yang berwajah frustasi karena soal-soal tersebut.
"Time-Up. Segera kumpulkan" serasa kuping gadis ini benar-benar tajam.
Saat sang guru berbicara seperi itu. Ify langsung bangun dan melepaskan earphonenya. Ia mengambil kertas ujiannya dan mengumpulkan kedepan. Semua anak hanya bisa menganga menatap gadis ini.
"apakah kamu yakin jawabanmu sudah benar semua Ify?" tanya sang guru yang sepertinya meremehkan ify.
Gadis ini menaruh lembaran jawabanya dan tersenyum sinis.
"Bahkan jika di tanya pintar mana saya dengan anda. Semua anak disini akan menunjuk saya" ucapan ify benar-benar sangat tajam.
Sang guru ini mungkin baru pertama kali bertemu dengan Ify. Ia meneguk ludahnya sangat dalam saat menatap tatapan tajam Ify. Semua anak seisi kelas mengumapati guru tersebut karena mencoba mencari gara-gara dengan "SETAN GADIS " satu ini.
" semoga harimu menyenangkan Mr. "lanjut Ify dengan nada seolah-olah benar meremehkan.
Guru ini hanya bisa mengepalkan tanganya. Ify melangkahkan kakinya keluar dengan senyums sangat puas.
" CEPAT KUMPULKAN SEKARANG" teriak guru tersebut dengan penuh emosi.
Dan anak-anak lainnyalah yang menjadi sasaran atas ulah Ify.
" Dasar Guru Bodoh. Apakah dia guru baru disini"desis Ify.
Ia memakai earphonnya dan melangkahkan kakinya menuju kantin. Perutnya terasa lapar karena terkuras dengan ujian tadi. Walau sebenarnya dia tak harus bersusah payah dalam mengerjakannya.
****
~ 12.00 A.m. SMA DIAN HARAPAN ~
Sivia meneguk minumannya untuk keterakhir kalinya. Ia kemudian membungkamkan mulutnya untuk menanyai gadis di depannya ini.
" Berita menyebar dengan cepat"
Ify menatap Sivia mencoba mencerna kata-katasahabatnya ini.
" Ohh~~ . . "ujar Ify datar.
Ia mengerti apa yang Sivia maksud. Pasti berita tentang guru tadi yang ia buat tercenggang.
"Kelewatan loe Fy"
" Siapa suruh ngerendahin gue"
" tapi dia guru"
" So?"
"Terserah loe" serah Sivia yang tak mau lagi menasehati sahabatnya ini.
" Loe tau kan? Kala . . . ."
" Iya gue sangat dan sangat sangat tau Ify. Loe paling gak suka di remehkan kan?"tukas Sivia.
" Bingo . . "Ify mengangkat jempolnya dan tersenyum puas dengan jawaban Sivia.
Sahabatnya ini hanya mendengus kesal. Ify terkekeh pelan.
" Baiklah.. Baiklah. . sebagai pengganti kekesalan loe. Gue mau nemenin loe jalan-jalan hari ini"
Mendengar kata-kata Ify semburat senyum langsung terlihat di wajah gadis chubby ini. Ia sangat senang akhirnya Ify mau menemaninya untuk jalan-jalan. Setelah sekian bulan Ify selalu menolak ajakannya.
" Let's Go" ajak Sivia.
Ify berdecak kesal memandang Sivia.
" Bisa senyum juga loh. . "sindir Ify.
Namun tak dihidaukah oleh Sivia. Ia lantas menarik tangan Ify untuk segera menuju ke mobilnya. Toh mereka seudah pulang sekolah sejak satu jam yang lalu.
*****
~ Mobil Sivia ~
Ify menatap keluar jendela. Ia selalu suka diam dam membayangkan sesuatu yang entah apa itu, Mungkin hanya dirinya dan tuhan yang tau. Inilah dirinya yang tidak banyak bicara namun satu kata yang ia keluarkan berarti kata itu mengandung banyak makna dan juga meyakitkan bagi siapa yang mendengarnya. Oleh sebab itu banyak orang mengatakan bahwa ify adalah "GADIS SETAN".
Bagaimana Julukan tersebut tidak pantas untuknya? Dia akan tertawa saat melihat orang lain sengasara. Ia akan menghabisi langsung orang yang me ncari gara-gara denganya. Bahkan orang yang merendahkannya. Tiada ampun untuk orang tersebut. Namun di balik sifat "Devil" nya. Gadis ini mempunyai banyak cerita dan sifat lainnya. Biarkan saja gadis ini yang memendamnya sampai ia akan menunjukkanya.
" Ngelamun aja loe?"ujar Sivia memecah keheningan.
Ify hanya membalas dengan gumaman.
" Kita jalan-jalan kemana?"tanya Sivia.
" Neraka bisa?"jawab ify yang niatnya bercanda namun terdengar ngeri oleh Sivia dan juga supirnya.
" Sialan loe "
Ify tertawa dengan renyah melihat wajah cengo Sivia untuk beberapa saat.
" Gue mau beli permen karet. Persediaan gue sudah habis"ujar ify yang ingat akan hal itu.
" Apakah dalam hidup loe Cuma ada 5 hal penting Fy?"tanya Sivia.
Ify mengernyitkan keningnya.
" Apa saja?"
" Berantem,permen karet, Earphone, Setan dan Diri loe"jawaban Sivia mampu membuat ify tertawa lebih keras dari yang tadi.
" Sepertinya jawaban loe sangat betul vi. Hahaahha"Ify masih saja tertawa.
Sivia menatap gadis ini. Sudah lama ia tak melihat Ify tertawa lepas seperti ini.
" Eh tapi ada yang kurang satu"Sivia menunggu Ify meneruskan kata-katanya
" Piano"
" Ahh. . . gue hampir melupakannya. Oke gue tambahin 6 hal penting dalam kehidupan Setan satu ini"serah Sivia.
Mereka kembali diam setelah puas tertawa. Tak ada yang membungkamkan mulutnya .
" Sebenarnyaapa yang ada di otak loe Fy? Kenapa gue gak bisa jangkau semuanya? Apakah gue ini pantas sisebut sebagai sahabat loe" Batin Sivia mulai bicara.
Benar saja, 4 tahun mereka berteman. Dan sangat lama itu namun tak pernah sedikit pun Sivia mendengar keluhan dari Ify. Bahkan anak ini bercerita kepadanya tak pernah sama sekali. Malah sebaliknya dirinyalah yang sering mencurahkan hatinya kepada Ify . apapun itu, meskipun sahabatnya ini pasti menangapinya dengan kata-kata tak enak namun ia sangat senang memiliki sahabat seperti Ify. Bahkan dirinya merasa sangat beruntung karena bersahabat dengan orang langkah seperti gadis disampingnya ini. Banyak anak yang iri kepadanya. Dan Sivia sangat bangga itu.
" Wajah gue gak akan luntur walaupun lamanya loe natap gue" sindir Ify masih tetap menatap keluar jendela.
Sivia tersadar.
" Sialan loe" serah Sivia sambil menoyor bahu Ify.
Mereka berdua malah tertawa bersama.
***
~ Citos Mall ~
1 jam lebih dua gadis ini berputar tak jelas. Ditangan ify sudah ada sekresek permen karet yang barus aja ia beli. Sedangkan Sivia. Jangan ditanya lagi. Dia adalah ratu Shopping. Dan jangan salah ditangannya banyak barang-barang yang susah payah ia beli.
" Vi bentar . . "ujar Ify yang tiba-tiba berhenti.
Matanya tiba-tiba terhenti saat menatap satu Toko yang menjual majalah tentang
~Piano~.
" Kenapa?" tanya Sivia.
Namun matanya mengikuti arah pandangan ify. Ia mengangguk-angguk mengerti. Ia pun mengikuti Ify yangs udah duluan menuju toko tersebut.
" Apa ada instrumen piano lagu tahun 2000?" tanya Ify kepada sang penjual.
Sudah lama ify mencari buku tersebut. Namun selalu nihil ia cari di toko mana pun. Ia ingin membeli buku tersebut karena banyak lagu kenangan pada buku tersebut. Ia pernah memelikinya . namun ia menghilangkanya begitu saja.
" Ahh. . . ada . Coba kamu cari di rak sana"ujar sang penjual menunjuk rak paling pojok.
Ify tersenyum senang. Ia pun tak menunggu lama. Ia segera berlari ke arah rak tersebut.
" Ini dia . . "ujar Ify yang akan mengambil buku tersebut.
Namun saat tangannya menyentuh buku tersebut ternyata ada tangan lain yang juga meraih buku itu. Ify mengangkat wajahnya melihat tangan siapa yang beraninya merebut bukunya.
" LOE . . . . ."dua orang ini dengan tatapan kaget dan juga tatapan tajam.