"Apaan, sih!" jawab Queen dengan lirikan sinis yang ia berikan pada Gio yang sedang berdiri di dekat pintu dengan sebuah kertas berada di tangannya, gadis itu lalu berjalan cepat mengikuti sang juru make up untuk mempersiapkan diri.
Davin menatap Gio dengan tatapan datar, pemuda itu menyedot minuman yang sedari tadi masih di pegangnya hingga tandas lalu memberikan gelas plastik kosong itu pada Gio dengan tatapan mengejek.
"Heh, buangin nih!" kata pemuda itu dengan angkuhnya, Gio berjalan mendekat tetapi bukan untuk mengambil gelas yang Davin berikan melainkan untuk menemui Queen di ruang make up untuk memberikan skrip yang ia pegang.
Gio menatap wajah Davin juga dengan tatapan meremehkan lalu menyenggol bahu pemuda itu dengan kasar, tidak ada separah kata pun yang Gio ucapkan tetapi
