Setelah mereka mengakhiri ciuman itu, kemudian Xavin bertanya kepada istrinya tersebut karena sedari tadi ia tidak melihat Zio, ia kira akan membawa Zio ikut ke kantor, kalau Zio sendirian di rumah bisa-bisa ia menangis, apalagi ibunya tadi juga baru dari sini. “Ra, di mana Zio? Kukira kau mengajaknya ke mari.” Begitulah perkataan yang terucap dari mulut Xavin yang langsung membuat Raline menepuk jidatnya, ia baru ingat kalau putranya itu ia tinggal di time zone, ia langsung menggigit bibir bawahnya dan memberi tahu tentang kejadiannya. Xavin langsung membelalakkan matanya tak percaya. Bisa-bisanya Raline seceroboh ini. “Kalau sampai Zio tidak ditemukan, aku tidak akan kumaafkan Raline, kau tahu betapa berartinya Zio untukku, dia salah satu yang aku punya dengan Grace.” Xavin benar-benar m