Tubuhku dilempar ke dalam sebuah kamar tertutup tanpa ventilasi maupun jendela. Aku meronta dan menjerit dengan mulut tertutup lakban. Aku tidak tahu siapa mereka, apa maunya dan tujuan apa yang ingin mereka capai dengan membawaku ke tempat ini. Sial. Kalau saja tanganku tidak diborgol dan kakiku diikat, mungkin aku sudah menendang mereka dan kuhajar habis-habisan. Tapi ... aku tidak bisa melakukan itu semua. Ada nyawa lain yang sedang tumbuh dalam tubuhku, dan kalau pamiliknya tahu anak ini kuseret dalam bahaya, aku tidak bisa bayangkan bagaimana marahnya dia nanti padaku. Jadi yang bisa kulakukan sekarang, hanya menunggu dan melihat apa yang akan mereka perbuat. Tapi mereka malah mengunciku di ruangan sempit ini. Membiarkanku sendirian dengan keadaan menyedihkan dan menyuruh seseoran