Jika pertemuan tadi tidak memberikan efek apapun pada Citra. Maka berbeda dengan Cakra, dan Tami. Tami jadi uring-uringan tidak jelas. Semua orang di rumah jadi sasaran kemarahannya. Rasa benci pada Citra semakin menjadi. Tami merasa tertampar wajahnya, karena orang yang ia benci bisa hidup bahagia. Sudah memiliki pasangan yang terlihat sangat mencintai. Sedang dirinya, sampai sekarang, masih merasakan, kalau cinta Cakra padanya tak utuh lagi. Tak pernah sama seperti saat awal mula mereka saling jatuh cinta. Dan, Citra bagi Tami adalah penyebab semua kesusahan di dalam hidupnya. Kegelisahan yang menghiasi hari-harinya. Merenggut ketenangan hidupnya Seperti saat ini, Tami sedang memarahi Bi Sulis, dan Bi Lulu di ruang tengah. Cakra yang berada di kamar atas sampai bisa mendengar suara is