Hidup di hutan beberapa hari, menjalani hal hal aneh dan mengalami hal hal sulit sebelumnya, memang belum bisa membuat Aksa menjadi laki laki tangguh yang tidak takut akan suatu apapun. Lihat saja, baru berjalan setengah hari saja dia sudah berulang kali merengek pada kakeknya untuk segera berhenti. "Kita akan berhenti setelah hari mulai gelap." Putusan Dhaka benar benar membuat Aksa tak bisa berkutik. "Kalau kau mau berhenti, silakan kakek jalan duluan." Dan Aksa sudah tak memiliki pilihan lain lagi selain mengikuti kakeknya dengan jalan gontai. Dhaka hanya akan menyuruh Aksa berhenti ketika Aksa merasa lapar dan haus. Setelah itu tak ada lagi waktu untuk sekedar bersandar maupun duduk sambil kipas kipas. Melalui jalanan yang tampak seperti itu saja membuat Aksa protes. "Apa mungkin