Alea menghapus air matanya dan memasuki kamar Arka. Ratna yang menyadari kedatangan Alea menghampiri wanita itu.
"Lea, maafin mamah."
Alea hanya tersenyum mendengarkan Ratna,
"Gapapa ma, lagipula mama juga nggak ingin hal ini terjadi kan? Mama nggak salah kok."
Mama harus pergi, gak papa kan?"
Alea mengangguk kan kepala sambil tersenyum. Setelah Ratna pergi, Alea menghampiri ranjang Arka. Laki - laki itu sedang tertidur. Alea mendudukan diri dikursi dekat ranjangnya. Ditatap wajah suaminya.
Terbesit dalam pikirannya saat ini. Apakah benar dia suaminya? Apakah ini realita? Tapi jika benar Arka suaminya, kenapa dirinya merasa semakin jauh?
Hatinya sakit, ia bahkan tak mampu menceritakan segala kesakitannya dengan oranglain. Ia memalingkan wajahnya ke luar jendela, liquid air matanya m
