Bulan menghirup aroma rumah barunya dalam-dalam. Segar sekali aroma jeruk yang ada di rumahnya. Ia menggerakkan lebih cepat tongkatnya untuk menggiringnya masuk rumah sembari meraba-raba udara. "10 langkah dari tempatmu berdiri, sebelah kiri, kamarmu." kata Rendy. Bulan bergerak, dan benar kata Rendy, sepuluh langkah dari tempatnya berdiri tadi adalah sebuah kamar. Aroma melati segar menyerbu hidungnya. Ah, dia bahagia bahwa rumah tinggalnya yang baru terasa sangat segar di hidungnya. "Bulan! om Purwo harus balik ke Jakarta sekarang!" teriak seorang lelaki paruh baya setelah menutup teleponnya dan menaruh satu koper yang baru ia turunkan dari bagasi mobil Rendy. Bulan berbalik dan buru-buru melangkah ke tempat om Purwo yang masih di teras rumah. Langkahnya yang tergesa-gesa menuju om Pur