Terapi

223 Kata
Sesuai dengan kesepakatan, hari ini Manisan akan mengunjungi terapi. Seorang terapi yang sesuai rekomendasi dari seorang temannya. Sesuai dengan kesepakatan sekitar jam 10 pagi, Manisan akan mengunjungi terapis tersebut. Sudah saatnya dia menyembuhkan semua luka hatinya. Luka yang membuat dirinya menderita dalam diam, dalam kesibukan harian. Luka yang membuat dirinya tidak mampu berbuat apa apa seperti ini. Hanya kesedihan yang di pendam dan tidak dapat diungkap lewat lisan dan non lisan. Semua memendam menjadi kubangan hitam yang bisa menelan apa saja. Tentu ini tidak membuat sehat jiwanya. Hari ini ia berkunjung seorang diri, dia meninggalkan Bagus di rumah bersama nenek. Semua ia akan selesaikan dengan baik oleh dirinya sendiri. Ok, Ok Selamat pagi, Saya Manisan. Saya telah membuat janji dengan terapis Rosalina, Apakah saya bisa menemui sekarang". "Silahkan, terapis telah menunggu kedatangan Anda". "Baik, Terimakasih". Mereka berdua menuju ruang gan terapis Rosalina yang berada di Lantai empat, dengan ruangnya yang bernuansa biru. Ada sesak diantara gambar2 itu. Gambar - gambar yang dipajang diantara dingin. Saya datang untuk sembuh dan ini akan menjadi sebagai usaha saya. "Silahkan duduk". "Apakah Anda menginginkan minuman dan kue untuk menemani Anda". "Terimakasih banyak, segelas air putih cukup". "Ok" "Terimakasih untuk kunjungan Anda, saya senang jika saya bisa membantu Anda menyelesaikan masalah Anda". "terimakasih sudah menerima saya". Manisan pun bercerita tentang dirinya dan semua hal yang membuat dirinya sakit
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN