"Apa ada yang kau katakan? Aku yakin kau ke kantor bukan untuk mengunjungiku." Dean mengangkat bahu. "Tidak ada alasan bagiku untuk mengunjungimu," sahutnya datar. "Kau sudah membuatku jauh dari Dubai." Sebelah alis Jonathan terangkat sebelum tawa kecilnya terdengar. Dean masih dendam soal itu rupanya. Namun, mau bagaimana lagi, petinggi kepolisian langsung yang meminta Dean untuk menangani kasus ini. Ia juga tidak dapat berbuat apa-apa untuk membebaskan Dean. Pria itu tetap tidak bisa menolak. "Kau tampak bahagia sekali, sementara aku tersiksa." Dean masih bersungut,. Sesekali ia menoleh ke belakang, memeriksa keadaan Alexander. Dean mengembuskan napas lega, bocah itu masih pulas. Ia tak ingin Alexander terbangun dan mendengar percakapan antara dirinya dan Jonathan. Percakapan mereka k