Pengacau itu ....

2205 Kata

Jennie dipersilahkan duduk di ruang makan, bibi Luo bahkan menarikkan kursi untuk ia tempati. Senyum wanita tua itu sarat akan pemaksaan secara halus, Jennie tidak akan tega menolak perlakuan manis asisten baru itu yang memperlakukannya bak tuan putri. Jennie mengangguk kaku, masih terlalu kikuk untuk menyatakan ungkapan terima kasih. “Saya belum tahu selera anda seperti apa, tuan hanya berpesan agar saya menyiapkan makanan bergizi untuk anda. Katanya supaya anda kuat menghadapi kenyataan hidup. Jadi saya buatkan sup ayam obat untuk memulihkan stamina anda serta meningkatkan kinerja otak anda.” Gumam bibi Luo panjang lebar seperti sudah terlatih menjadi pembicara yang baik. Jennie mengerutkan dahi, penjelasan yang sangat menyentil perasannya. Ditatapnya penampakan sup ayam obat itu, ar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN