Tetap Di Sisiku

1943 Kata

Sebuah tangan yang menyentuh saklar lampu, di saat itu pula kegelapan yang menguasai ruangan itu pun sirna. Levin melenggang gontai dan melemparkan tasnya ke atas meja begitu saja. Satu tangannya menjinjing kantong plastik hitam berisi satu bungkus nasi goreng ya iya beli saat perjalanan pulang. Sebenarnya ia berencana untuk menyantap menu itu sebagai makan malamnya, tetapi entah mengapa mendadak ia merasa kehilangan selera makan. Nasib satu bungkus nasi goreng yang masih hangat itupun tidak jauh berbeda dengan nasib tasnya, digeletakkan begitu saja. “Huft ....” keluh Levin sambil menjatuhkan tubuhnya kasar di atas ranjang. Ia tak peduli masih mengenakan jaket, yang ia tahu hanyalah ingin segera mengistirahatkan sejenak tubuhnya dari penat. Seharian ini beraktifitas begitu padat, dan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN