Kami Menunggu Kalian

2127 Kata

Seketika jalanan yang tadinya sepi tiba-tiba di penuhi oleh orang-orang yang berhamburan keluar. Mereka memenuhi aspal dan hanya bisa terduduk disana. Begitu pula dengan mereka. Runa menarik lengan kemeja Zen dengan erat. Jelas jika ia juga merisaukan akan apa yang sedang terjadi. Zen memandangi kesekitar, udara dingin malam tiba-tiba semakin menusuk ke kulit. Guncangan yang terasa justru semakin kuat. Di saat itu pula, keanehan mulai muncul dari para roh. Mereka yang kini terduduk di aspal tiba-tiba saja menengadahkan kepalanya dengan mata yang menyala terang. "Run .." Runa mengangguk begitu pula dengan yang lainnya. Mereka sekali lagi dikejutkan dengan apa yang baru saja terjadi. Perlahan para roh itu mulai berdiri dan terus menengadah ke atas. Di sela hal yang mereka lihat, guncanga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN