Bab.33 Lempar Tanggung Jawab

1575 Kata

Hingga beberapa saat lamanya Sifa masih bungkam menatap papanya dan juga berkas di atas meja. Sesekali dia menghela nafas panjang, tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi kelakuan papanya yang sudah kelewat batas. "Aku benar-benar tidak menyangka Papa akan melakukan hal sehina itu. Bagaimana bisa seorang Iqbal Haidar, justru menyelewengkan dana di rumah sakit keluarganya sendiri ?! Papa sebenarnya masih punya hati tidak sih?" Suara Sifa terdengar tercekat. Seberapa pun dia mencoba untuk meredam kemarahannya, air matanya tetap saja jatuh berderai. Sakit karena merasa dikhianati oleh orang yang sialnya dia panggil papa itu, juga perang batin saat harus memegang teguh prinsipnya sebagai pimpinan. "Maaf, tapi Papa juga terpaksa. Kamu sudah tidak lagi memberi jatah bulanan, gaji Papa mana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN