Bab.24 Menolak Perjodohan

1932 Kata

Masih dengan mulut menggerutu kesal Xena terpaksa mengikuti langkah Sifa yang menariknya untuk ikut ke apartemen. Bukannya tidak mau, biasanya juga dia pecicilan di sana. Namun, kali ini ada Rianti yang membuat Xena merasa sungkan. Tadi di perjalanan Rendra menelpon Sifa menanyakan jam berapa akan pulang. Mamanya yang khawatir memutuskan menyusul ke apartemen untuk memastikan sendiri keadaan anak perempuannya itu. "Jalan cepat sedikit Xen, jangan kayak keong! Aku lapar belum sempat makan siang," sungut Sifa sambil setengah menyeret tangan Xena yang berjalan ogah-ogahan. "Kenapa aku harus ikut naik? Kalau mau ke Golden kan nanti malam aku bisa kesini lagi menjemputmu," protes wanita tomboy itu berharap Sifa mau membiarkannya pulang. Bukan cuma karena keberadaan mama Sifa, tapi juga Rend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN