Aku hanya bisa merasa kasihan pada Elza yang terlihat begitu terpukul. Aku bisa merasakan penyesalan dalam dirinya saat ini. tapi sayang, semua sudah terlambat. Aku sudah tidak mungkin lagi mau kembali padanya. “ Dimas, mama minta maaf, karena mama begitu yakin kalau Elza itu adalah gadis yang baik,” ucap mama sambil memelukku, dan menangis ikut merasakan perasaanku yang begitu sakit. “ Sudahlah, ma, semua sudah takdir, mungkin memang benar, kalau Elza itu bukan jodoh yang baik bagi Dimas, makanya Allah memperlihatkan siapa Elza sebenarnya,” “ Tapi, Nak, mama yakin saat ini hati kamu tengah hancur. Mama tidak menyangka kalau Elza yang mama idolakan itu, memiliki akhlak sebejad itu,” “ Sudalah, semua sudah terjadi, sebaiknya kita pulang sekarang ke Jakarta,” ajak papa sambil mencoba me