Dimas begitu terpesona melihat kecantikan Anin yang sangat luar biasa. Matanya sampai tidak mengedip. Ini pertama kalinya dalam hidup Dimas melihat sang istri tampil begitu Cantik layaknya seorang bidadari yang baru turun dari langit. “ Kenapa bang? Apa ada yang salah dengan penampilanku?” tanya Anin merasa tidak enak hati karena diperhatikan terus oleh sang Suami. Dimas melangkah menghampiri Anin yang berdiri didepan pintu rumah, setelah turun dari mobil Renata yang mengantarnya kembali dari Salon. “ Kamu begitu Cantik, Istriku. Aku sampai tidak bisa mengenalimu,” lirih Dimas sambil kedua tangannya memegang Pundak Anin dengan lembut. Matanya menatap tajam sang istri dari ujung kepala sampai unjung kaki. “ Abang hampir tidak mengenal aku? Kalau begitu lebih baik aku cuci muka dulu, ban