Anin pergi meninggalkan rumah haji Sanusi dengan perasaan jengkel dengan tinddakan dan tingkah laku Haji Sanusi dan juga semua keluarga Hamdan dan Zaini. Mereka tidak pernah berhenti ingin selalu memanfaatkan Anin untuk tujuan dan kebaikan mereka sendri, tanpa memperdulikan kehidupan dan rumah tangga Anin. Setelah keluar dari pagar rumah Haji Sanusi, Anin pun segera hendak memanggil ojek, namun tiba – tiba, mobil Dimas sudah datang menjemputnya. “ Loh, kok abang tahu kalau aku disini?” tanya Anin heran, karena ternyata suaminya sengaja datang untuk menjemputnya. “ Tentu saja atuh neng, kan eneng sendiri yang minta ijin sama abang untuk menemui abah, dan abang melihat mang Dudung menuju rumah kita. Dan abang yakin betul, kalau mang Dudung sengaja menemui eneng atas perintah abah,” jawab