Dua minggu sudah Dhifa menjalin hubungan dengan Tomy, perlahan kondisi kesehatan pemuda itu mulai membaik. Ia sudah bisa duduk di kursi roda dan juga berdiri serta melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit dengan bantuan tongkat. Semua perkembangannya itu tak lepas dari andil Dhifa yang selalu memberikan dukungan. Tomy selalu bersemangat untuk sembuh sebab ia ingin segera kembali ke kampusnya dan menunjukkan status barunya kepada teman-temannya.
Melihat perkembangan itu, bukan hanya keluarga Tomy yang senang, Dhifa pun turut gembira karena ia sangat menantikan kesembuhan sang pacar. Bukan untuk menikmati saat-saat pacaran dengan berjalan-jalan mesra layaknya pasangan muda mudi yang tengah dimabuk cinta, melainkan untuk segera lepas darinya. Seperti niat awalnya yang ingin membantu kesempb
