Duapuluhtiga

1151 Kata

Suasana rumah Om Deri yang biasanya sepi mendadak ramai oleh kehadiran anak cucu papa Dany. Gelak tawa terdengar di setiap penjuru ruangan. Anak-anak Tasya yang berwajah bule berlarian ke sana kemari. Sesekali terdengar suara jerit dan tangisan dari anak bungsunya yang selalu menjadi korban kelima kakak lelakinya. Nizam kewalahan ikut mengasuh mereka yang energinya tak pernah habis. Om Deri, Tante Ambar, Papa Dany dan Faiz hanya duduk menonton aksi mereka. Dhifa yang tengah patah hati pun seolah lupa jika dirinya tengah sakit. Ia terlihat ceria dan kembali menjadi Dhifa yang dulu "Ya Allah pusing banget!" Dhifa menutup telinganya. Suara di sana benar-benar berisik. Ia duduk dekat kakak dan adiknya serta Mama Heni yang ikut mengawasi pergerakan cucunya. "Kak Tasya ga pusing mengurus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN